Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Khusus/Narasumber GPK/Narasumber Praktik Baik IKM

Seorang Guru Pendidikan khusus yang aktif dalam kegiatan literasi, Organisasi Profesi dan berbagai kegiatan terkait Dunia Pendidikan Khusus dan Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

"Para Suami, Susahkah Kalian Menyenangkan Hati Istri?": Sebuah Curahan Hati

19 Januari 2025   17:04 Diperbarui: 19 Januari 2025   17:22 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

_Ketika beberapa teman mencurahkan isi hati mengenai harapan-harapan kecilnya yang tak kunjung terwujud. "Enak banget sih punya suami yang mau berbagi tugas & support terus, suamiku mana ngerti kalo istri pengen diperhatiin, disenengin dibantuin di rumah.. susah ya nyenengin hati istri?". Lalu apakah para istri juga mengerti keinginan para suami?_

Pernikahan yang diimpikan sebagai tempat berbagi cinta dan kebahagiaan sering kali berubah menjadi "lonely marriage" ketika komunikasi dan perhatian mulai memudar. Kondisi ini ditandai dengan perasaan terasing dalam hubungan, meskipun tinggal di bawah atap yang sama.

Banyak pasangan suami istri menghadapi beragam tantangan, mulai dari harapan yang tidak terwujud hingga rasa frustrasi akibat komunikasi yang tidak berjalan baik. 

Istri sering merasa suaminya tidak memahami kebutuhan emosional mereka, sementara suami juga merasa harapan mereka untuk dihormati dan diapresiasi tak kunjung terpenuhi.

Pentingnya Komunikasi: Karena Pasangan Kita Bukanlah Sang Pembaca Hati

Kunci utama dalam mengatasi persoalan ini adalah komunikasi yang efektif. Tanpa komunikasi yang jelas, banyak harapan hanya menjadi kekecewaan. 

Sebagai manusia biasa, pasangan Anda bukanlah dukun atau sang pembaca hati. Jika Anda hanya mengungkapkan harapan melalui isyarat, merajuk, atau mendiamkan pasangan, bagaimana mereka bisa memahami maksud Anda?

Ungkapkan apa yang Anda rasakan dan harapkan melalui kata-kata yang baik dan penuh cinta. Sebuah kalimat sederhana seperti, "Aku ingin kita lebih sering menghabiskan waktu bersama," atau, "Aku merasa lelah dan akan sangat terbantu jika kamu bisa ikut membersihkan rumah," jauh lebih efektif daripada diam dan berharap pasangan mengerti.

Mulai Dengan Saling Berbagai Harapan

Dalam pernikahan, sering kali ada harapan yang tidak terucap, baik dari suami maupun istri, yang akhirnya menumpuk menjadi beban emosional. Mendiamkan atau merajuk nyatanya bukan solusi dan hanya menimbulkan kesalahpahaman baru.

Sebenarnya harapan seorang suami dan istri umumnya hanya seputar harapan-harapan sederhana untuk diperhatikan, dimengerti dan diapresiasi yang tak kunjung tersampaikan. Berikut beberapa catatan mengenai harapan istri dan suami berdasarkan berbagai curahan hati yang teman-teman sampaikan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun