-Â Kehilangan Sentuhan Emosional. AI tidak memiliki empati sejati, sehingga responsnya cenderung mekanis. Hal ini bisa membuat seseorang merasa tidak sepenuhnya dipahami.
-Adanya ketergantungan. Jika seseorang terlalu sering mengandalkan AI, ia bisa kehilangan kemampuan untuk menjalin atau memelihara hubungan emosional dengan orang lain.
- Terjebak dalam Isolasi Sosial. Terlalu bergantung pada AI dapat memperparah rasa keterasingan dan mengurangi kepercayaan pada manusia.
Jika dianalisis dari segi Sosial Budaya, kita bisa melihat adanya transformasi hubungan sosial. Di tengah modernisasi, hubungan manusia kerap menjadi dangkal. Media sosial dan kesibukan hidup membuat orang sulit menjaga hubungan mendalam. Dalam konteks ini, AI menjadi pelarian yang mudah diakses.Â
Dalam konteks budaya kolektif seperti Indonesia, keluarga dan teman adalah pilar utama dalam menghadapi berbagai masalah. Namun, jika ketidakpercayaan meningkat, fenomena curhat ke AI dapat menggeser norma ini dan menciptakan budaya yang lebih individualistik.
Selain itu, sebagian masyarakat masih memandang keterbukaan terhadap masalah sebagai sebuah kelemahan. Hal ini membuat individu lebih nyaman berbicara dengan AI yang tidak membawa stigma sosial.
Fenomena ini tentunya memiliki plus minus tersendiri. Hadirnya AI dapat membantu individu yang merasa kesepian atau tidak memiliki dukungan emosional, mampu memberikan akses cepat ke solusi praktis, serta mendorong inovasi dalam dukungan kesehatan mental berbasis teknologi.
Minusnya, fenomena ini dapat mengurangi interaksi manusia yang sebenarnya sangat penting bagi kesehatan emosional, memupuk isolasi sosial dan ketergantungan pada teknologi serta bisa jadi berdampak pada resiko penyalahgunaan data pribadi jika AI tidak diatur dengan baik.
Secanggih apa pun, jangan terlalu percaya dan bergantung pada AI. Jadikan AI sebagai teknologi pelengkap, bukan pengganti.
AI memang menawarkan banyak manfaat sebagai teman curhat, belajar dan mencari informasi. Tetapi kita tidak boleh lupa bahwa hubungan manusiawi adalah elemen penting dalam kehidupan. Empati, cinta, dan perhatian sejati hanya dapat diberikan oleh sesama manusia.
Jadi mari kita gunakan AI dengan bijak, misalnya untuk mendapatkan perspektif baru atau solusi alternatif. Namun, tetap jaga hubungan dengan orang-orang di sekitar Anda. Jangan biarkan teknologi menggantikan kemampuan Anda untuk membangun dan merawat hubungan emosional yang mendalam.