"Dia cantik, pantas saja gadis itu merasa tersaingi," salah satu pria berkata sambil menutup pintu van.
Mendengar perkataan tersebut, mata Amelia melebar. Sofie? Apakah dia yang ada di balik ini semua? pikirnya sambil mencoba mencerna setiap kata yang mereka ucapkan.
***
Amelia terbangun di sebuah ruangan gelap dan lembap. Tangan dan kakinya diikat erat. Tidak ada suara kecuali tetesan air dari pipa yang bocor.
"Apa yang kau inginkan dariku?" Amelia akhirnya bertanya ketika salah satu pria masuk dengan makanan.
"Kami hanya menjalankan perintah," jawab pria itu dingin.
"Perintah siapa?" tanya Amelia, meski ia sudah tahu jawabannya.
Pria itu tidak menjawab, tetapi ponselnya berdering. Amelia terbelalak melihat nama Sofie di layar ponsel penculik itu.
"Ya, dia masih di sini. Tenang saja. Tidak ada yang tahu kami di sini, kami menunggu perintah selanjutnya" kata pria itu sebelum mematikan panggilan.
"Sofie, Aku tidak akan membiarkanmu menang." Gumam Amelia di dalam hatinya.
***