_Amelia telah menjadi duri dalam hidup Sofie. Tidak peduli seberapa banyak ia mencoba menjatuhkannya, Amelia selalu bangkit lebih kuat, lebih cemerlang, dan lebih memikat. Kekalahan demi kekalahan membuat Sofie kehilangan akal sehatnya._
***
"Amelia! Dia menghancurkan segalanya. Teman-temanku, reputasiku, bahkan Pak Brian. Aku tidak akan membiarkan ini terus terjadi," gumam Sofie sambil menatap foto Amelia bersama pak Brian di ponselnya.
Sofie kemudian menghubungi seseorang. "Aku butuh bantuanmu. Kali ini, aku ingin Amelia benar-benar menghilang."
***
"Malam yang Mencekam"
Amelia baru saja menyelesaikan pekerjaannya di perpustakaan kampus. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, dan kampus mulai sepi. Ia berjalan melewati jalanan kampus yang sepi dengan langkah cepat. Entah mengapa, firasatnya kali ini tidak baik.
Tiba-tiba, sebuah mobil van berhenti mendadak di depannya. Sebelum Amelia sempat bereaksi, dua pria besar keluar dan langsung menariknya.
"Lepaskan aku!" Amelia berteriak, berusaha melawan, tetapi tubuhnya tidak sekuat mereka.
"Diam, ikut kami sekarang," desis salah satu pria, menyumpal mulutnya dengan kain. Amelia berusaha menggigit, tapi usahanya sia-sia. Ia ditarik masuk ke dalam mobil dan diseret ke bagian belakang.