Pak Brian tersenyum. "Kamu terlihat cerdas. Jika butuh bantuan, jangan ragu untuk bertanya padaku. Kau tahu di mana ruanganku?"
Amelia mengangguk, mencatat bahwa rencananya berjalan lancar. "Terima kasih, Pak. Saya pasti akan melakukannya."
***
Beberapa hari kemudian, Amelia sengaja mendekati Pak Brian dengan ide penelitian yang menarik. Ia memanfaatkan pengetahuannya yang luas dan kemampuan berbicara yang meyakinkan untuk mendapatkan kepercayaan sang dosen.
Pak Brian terpukau oleh kecerdasan Amelia. "Amelia, bagaimana kalau kau menjadi asistenku? Aku butuh seseorang yang bisa diandalkan untuk membantu proyek ini dan tugas-tugas lainnya"
Amelia tersenyum, berpura-pura ragu. "Saya? Menjadi asisten bapak? Bukankah itu terlalu berlebihan?"
"Tidak sama sekali," jawab Pak Brian dengan mantap. "Aku yakin kamu mampu."
Amelia akhirnya menerima tawaran itu, dan kedekatan mereka mulai terlihat oleh semua orang, termasuk Sofie.
***
"Sofie yang Tersulut Api Cemburu"
Sofie, yang biasa menjadi pusat perhatian, mulai merasa terganggu. Semua mata kini tertuju pada Amelia, terutama Pak Brian.