Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Khusus/Narasumber GPK/Narasumber Praktik Baik IKM

Seorang Guru Pendidikan khusus yang aktif dalam kegiatan literasi, Organisasi Profesi dan berbagai kegiatan terkait Dunia Pendidikan Khusus dan Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Izinkan Aku Mencintaimu, Ya Rasulullah

15 September 2024   21:55 Diperbarui: 15 September 2024   22:35 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Izinkan aku mencintaimu,  ya Rasulullah
Saat fajar merekah dan malam memeluk sunyi  
Izinkan aku mendekap hangat cintamu yang tak pernah layu
Cinta yang kau bagi, tanpa lelah dan tanpa ragu

Kau lalui badai dan hinaan
Demi umatmu yang sering melupakan
Kau tegakkan doa di atas luka  
Memohon ampun untuk kami yang penuh dosa

Namun aku, ya Rasulullah
Betapa sering aku melupakan namamu
Tenggelam dalam urusan dunia yang semu
Padahal, cintamu tak pernah pergi dan selalu menunggu.

Kau korbankan tidurmu
Menantikan petunjuk dalam sujud yang panjang
Meski tubuhmu letih, kau tetap berserah
Menitipkan cinta pada tiap tetes peluh tanpa kesah

Ketika dunia berpaling dan mengecam,  
Kau tetap tersenyum, menebar kasih sayang
Saat Ta'if melukaimu dengan batu-batu kebencian
Yang Kau mohonkan adalah ampunan, bukan hukuman

Izinkan aku mencintaimu, ya Rasulullah
Walau aku sering hanyut dalam kelalaian
Sedang Engkau, dengan mata berkaca-kaca
Selalu menyebut kami, umatmu hingga akhir nafas

"Ummati... ummati..." bisikan terakhirmu
Begitu indah, dalam dan tulus
Menampar jiwa yang seringkali lalai mengingatmu
Menumbuhkan cinta di sudut gelap hatiku

Izinkan aku menangisi kelemahan ini, ya Rasulullah  
Menghidupkan rindu pada kasihmu yang tiada tara
Menghidupkan kembali kenangan cintamu
Yang menjadi penuntun di setiap lorong duka

Izinkan aku mencintaimu, ya Rasulullah 
Mengikuti jejak pengorbananmu yang mulia
Agar aku tak lagi tersesat, tak lagi terlupa
Bahwa cintamu adalah cahaya
Yang menuntun menuju ridha-Nya

Di padang Mahsyar kelak, kau yang akan berseru,  
Mencari umatmu, menggenggam mereka dengan kasihmu
Syafaatmu akan menjadi naungan teduh
Bagi jiwa-jiwa yang selalu mencintaimu

Izinkan aku kembali ya Rasulullah
Memohon ampun dan berharap cinta

Sungguh aku ingin menjadi bagian dari cinta itu

Mencintaimu dalam setiap detik nafasku
Agar kelak Kau kenali aku, di hadapanNya
Sebagai umat yang mencintaimu tulus Karena mengharap RidhaNya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun