AR memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan objek dan konten yang sebelumnya hanya bisa dilihat dalam buku teks. Misalnya, melalui aplikasi seperti "Google Expeditions", siswa dapat menjelajahi lokasi bersejarah atau bioma secara virtual, memberikan dimensi baru pada pelajaran geografi atau sejarah.
2. Membantu Pemahaman Konsep yang Kompleks.Â
Dalam pelajaran sains, AR memungkinkan siswa untuk melihat struktur atom atau sistem tubuh manusia dalam model 3D yang interaktif. Hal ini memudahkan siswa dalam memahami konsep-konsep yang sulit dengan cara visual dan praktis.
3. Memperkuat Kolaborasi dan Komunikasi
Pembelajaran dengan AR sering kali mendorong kolaborasi antar siswa, karena mereka dapat bekerja sama untuk menyelesaikan masalah atau berinteraksi dengan simulasi virtual. Hal tersebut meningkatkan keterampilan komunikasi dan kerja sama di antara mereka.
4. Menghadirkan Pembelajaran di Dunia Nyata
AR memberikan kesempatan kepada siswa untuk melihat bagaimana konsep akademis yang mereka pelajari diterapkan di dunia nyata. Misalnya, dalam pelajaran teknik atau desain, AR dapat digunakan untuk memvisualisasikan bagaimana sebuah bangunan akan terlihat sebelum dibangun.
Beberapa contoh praktik baik integrasi AR dalam pendidikan telah muncul di seluruh dunia, diantaranya Quiver Vision. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk mewarnai gambar di atas kertas, kemudian melihatnya berubah menjadi model 3D melalui AR. Ini sangat populer di kelas-kelas seni dan dapat meningkatkan keterlibatan anak-anak dalam belajar dengan cara yang kreatif.
Ada AR Circuits yang membantu siswa belajar tentang rangkaian listrik dengan menggunakan AR untuk menyusun dan menguji rangkaian elektronik secara virtual, tanpa harus menggunakan komponen fisik. Kemudian EONÂ Reality yang digunakan di beberapa universitas untuk pelatihan teknik, biologi, dan kedokteran, di mana siswa dapat belajar dengan mensimulasikan prosedur bedah atau mempelajari sistem organ manusia secara mendetail melalui AR.
Di Indonesia, penerapan AR dalam pendidikan mulai mendapatkan perhatian. Beberapa sekolah mulai memanfaatkan aplikasi seperti "Google Lens" untuk membantu siswa memahami konsep sains dengan lebih mudah. Selain itu, ada juga inisiatif pengembangan aplikasi AR lokal yang dirancang khusus untuk materi pelajaran di Indonesia.
Integrasi teknologi Augmented Reality (AR) dalam pembelajaran membawa potensi besar untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan, interaktif, dan bermakna. Dengan AR, siswa tidak hanya belajar melalui teori, tetapi juga mendapatkan pengalaman praktis yang langsung melibatkan mereka dalam proses pembelajaran.Â