Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Khusus/Narasumber GPK/Narasumber Praktik Baik IKM

Seorang Guru Pendidikan khusus yang aktif dalam kegiatan literasi, Organisasi Profesi dan berbagai kegiatan terkait Dunia Pendidikan Khusus dan Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Jejak Langit Lembayung: Lukisan Takdir di Atas Sebuah Keterbatasan (3)

7 September 2024   19:00 Diperbarui: 7 September 2024   19:01 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Mereka terlihat seperti... pasangan. Pria itu tampak kaya raya, mereka mengendarai mobil mewah. Arum juga pakai pakaian bagus, sepertinya dia sudah menikah lagi Bim."

Bima merasakan hatinya tersayat mendengar kabar itu. Meskipun Arum telah pergi lebih dari 2 tahun, kabar tentangnya masih menimbulkan luka yang dalam di hatinya. 

Bima menatap ke arah Lembayung yang sedang bermain di dekatnya, mencoba mengumpulkan kekuatan. Ia tak ingin terlihat lemah di depan putrinya, apalagi di hadapan Rudi.

"Yah, mungkin memang begitu. Arum memang cantik Rud, tidak sulit baginya untuk menemukan seseorang yang bisa memberinya kehidupan yang lebih baik," ucap Bima dengan senyum tipis, meskipun rasa sakit jelas tergambar di matanya.

Rudi terdiam, merasa bersalah telah membawa kabar buruk itu. "Maafkan aku, Bim. Aku hanya merasa kau perlu tahu."

Bima menggeleng. "Tidak apa-apa, Rud. Aku harus tetap kuat apapun yang terjadi. Lembayung sangat membutuhkan aku, dan itu yang terpenting sekarang."

Di dalam hatinya, Bima merasa hancur. Kabar tentang Arum bersama pria lain semakin menambah beban di pundaknya. Tapi ia tahu, ia tidak boleh goyah. Untuk Lembayung, ia harus tetap berdiri tegak, apa pun yang terjadi. Sebab bagi Bima, Lembayung adalah alasan terbesarnya untuk terus bertahan dalam kehidupan yang tak pernah mudah.

**Bersambung**

Abu Hurairah r.a. berkata, bahawa Rasulullah bersabda“Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang yang baik maka dia akan diberi-Nya cobaan.” (HR.Bukhari).

“Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah no. 4031)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun