Pelaksanaan aktivitas sensori ini tentunya melibatkan peran orang tua, terapis okupasi dan guru anak-anak berkebutuhan khusus. Para profesional dan orang tua dapat berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan motorik halus anak  melalui permainan dan kegiatan sensori.
Berbagai ide aktivitas sensori diatas dapat dilakukan di berbagai tempat, termasuk di rumah, di sekolah, atau pun di pusat terapi. Lingkungan rumah adalah tempat yang ideal untuk melakukan aktivitas ini karena memberikan kenyamanan dan keamanan bagi anak. Namun, sekolah dan klinik terapi juga menyediakan alat dan dukungan profesional yang dapat memperkaya pengalaman anak dalam melakukan aktivitas sensori.
Aktivitas sensori yang dilakukan secara konsisten dapat memberikan dampak signifikan pada perkembangan motorik halus anak berkebutuhan khusus. Anak-anak yang secara rutin terlibat dalam aktivitas ini menunjukkan peningkatan dalam ketepatan dan kekuatan gerakan tangan, yang pada gilirannya membantu mereka dalam berbagai tugas sehari-hari, seperti menulis, makan, dan berpakaian sendiri. Selain itu, aktivitas sensori juga memberikan manfaat tambahan, seperti meningkatkan rasa percaya diri, mengurangi stres, dan memperbaiki kualitas interaksi sosial.
Dengan kreativitas dan kesabaran, orang tua dan guru dapat membantu anak-anak berkebutuhan khusus mengembangkan keterampilan motorik halus mereka, yang merupakan langkah penting menuju kemandirian dan kehidupan yang lebih bermakna.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H