Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Khusus/Narasumber GPK/Narasumber Praktik Baik IKM

Seorang Guru Pendidikan khusus yang aktif dalam kegiatan literasi, Organisasi Profesi dan berbagai kegiatan terkait Dunia Pendidikan Khusus dan Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Aktivitas Sensori untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus ABK: Ide Kreatif dan Bermanfaat

4 September 2024   12:30 Diperbarui: 4 September 2024   12:31 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) seringkali menghadapi tantangan dalam mengembangkan keterampilan motorik halus, yang melibatkan koordinasi otot-otot kecil di tangan dan jari-jari mereka. Kemampuan motorik halus sangat penting untuk aktivitas sehari-hari, seperti menulis, menggambar, atau menggunakan peralatan makan. Aktivitas sensori, yang dirancang untuk merangsang indera peraba, dapat menjadi kegiatan efektif untuk membantu anak-anak dalam meningkatkan keterampilan motorik halus mereka. Berbagai ide aktivitas sensori kini banyak diterapkan oleh orang tua dan terapis untuk mendukung perkembangan motorik halus pada ABK.

Keterampilan motorik halus sangat penting bagi ABK untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih mandiri. Aktivitas sensori tidak hanya membantu memperkuat otot-otot kecil yang diperlukan untuk keterampilan ini, tetapi juga meningkatkan koordinasi antara mata dan tangan, serta mengembangkan kemampuan kognitif yang berkaitan dengan pengolahan informasi sensori. Selain itu, aktivitas sensori juga dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan fokus, yang sangat bermanfaat bagi anak-anak yang sering mengalami kesulitan konsentrasi.

Berikut adalah beberapa ide aktivitas sensori yang dapat diterapkan untuk membantu anak berkebutuhan khusus meningkatkan kemampuan motorik halus mereka:

1. Permainan dengan Plastisin atau Playdough: Biarkan anak-anak membentuk, memijat, dan menggulung plastisin atau playdough. Aktivitas ini memperkuat otot tangan dan jari, sekaligus melatih kreativitas dan imajinasi anak.

2. Menggambar di Pasir atau Tepung: Sediakan baki berisi pasir atau tepung, lalu ajak anak untuk menggambar bentuk, huruf, atau angka menggunakan jari mereka. Ini membantu melatih koordinasi antara mata dan tangan serta sensitivitas peraba mereka.

3. Menggunakan Pinset atau Jepitan: Berikan anak tugas untuk memindahkan benda kecil, seperti bola kapas, pompom atau manik-manik, menggunakan pinset atau jepitan. Aktivitas ini melatih ketepatan gerakan jari dan kekuatan genggaman.

4. Permainan Menuangkan Air: Sediakan beberapa wadah dengan ukuran berbeda dan biarkan anak menuangkan air dari satu wadah ke wadah lain. Aktivitas ini melatih kontrol motorik halus dan koordinasi tangan.

5. Merangkai Manik-manik atau Pasta (meronce) : Ajak anak untuk merangkai manik-manik atau potongan pasta pada seutas tali. Aktivitas ini meningkatkan keterampilan motorik halus serta konsentrasi anak.

6. Memotong Kertas dengan Gunting: Biarkan anak menggunakan gunting khusus anak untuk memotong kertas dalam berbagai bentuk. Aktivitas ini membantu menguatkan otot jari dan melatih koordinasi.

7. Mencelupkan Jari dalam Cat dan Melukis dengan Jari: Ajak anak melukis menggunakan jari mereka. Selain melatih motorik halus, aktivitas ini juga merangsang kreativitas dan memberikan pengalaman sensori yang menyenangkan.

8. Mengancingkan Baju atau Bermain dengan Ritsleting: Ajarkan anak untuk mengancingkan baju atau menarik ritsleting. Aktivitas sederhana ini sangat efektif dalam melatih keterampilan motorik halus yang penting untuk kemandirian sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun