Setiap anak memiliki kebutuhan komunikasi yang unik, sehingga penting bagi guru untuk memahami kebutuhan dan preferensi komunikasi setiap anak. Sayangnya, tidak semua sekolah dilengkapi dengan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung komunikasi kompleks, seperti perangkat lunak atau peralatan komunikasi alternatif yang banyak dikembangkan dan dipasarkan dengan harga yang relatif tinggi.
Selain memahami kebutuhan individual setiap anak, guru dapat mengadaptasi kurikulum dan metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan individu setiap anak dengan kebutuhan komunikasi kompleks, memanfaatkan teknologi asistif seperti aplikasi komunikasi, perangkat lunak pengenal suara, atau papan lambung untuk membantu siswa berkomunikasi secara efektif.
Para stakeholder juga perlu kiranya untuk menyediakan pelatihan dan dukungan kepada guru untuk membantu mereka memahami strategi komunikasi alternatif dan menggunakan teknologi asistif dengan efektif.Â
Selain itu berkolaborasi dengan terapis wicara, terapis fisik, terapis okupasi, dan spesialis lainnya juga turut memiliki peranan penting dalam mengembangkan rencana pendidikan individual yang komprehensif untuk anak dengan kebutuhan komunikasi kompleks.
Guru juga dapat menciptakan lingkungan kelas yang inklusif dan mendukung di mana siswa merasa nyaman dalam berekspresi diri dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Â
Selain itu, guru dapat melakukan evaluasi rutin terhadap kemajuan siswa dalam kemampuan komunikasi mereka dan menyesuaikan pendekatan pembelajaran sesuai kebutuhan.
Dengan mengatasi tantangan ini, menerapkan upaya yang sesuai, serta terus berupaya melakukan pengembangan komunikasi alternatif dan augmentatif serta teknologi asistif yang dapat membantu anak-anak dengan kebutuhan komunikasi kompleks untuk berkomunikasi dengan lebih efektif dan meraih kesuksesan dalam belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H