4. Pengambilan Keputusan Mendominasi
Helicopter Parent cenderung mengambil keputusan atas nama anak-anak mereka tanpa memberikan mereka kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Mereka mungkin memilih program ekstrakurikuler atau kursus yang anak-anak harus ikuti tanpa mempertimbangkan minat atau keinginan anak-anak.
5. Reaksi Berlebihan terhadap Kegagalan
Helicopter Parent sering kali memiliki reaksi yang berlebihan terhadap kegagalan anak-anak mereka. Mereka mungkin cenderung melindungi anak-anak dari pengalaman gagal daripada membiarkan mereka mengatasi tantangan dan belajar dari kesalahan mereka.
Perilaku-perilaku tersebut, ketika dilakukan secara berlebihan, dapat menghambat perkembangan kemandirian anak-anak serta menyebabkan stres dan kecemasan yang tidak perlu.
Ahli menggarisbawahi pentingnya orang tua memberikan dukungan dan bimbingan kepada anak-anak mereka tanpa menjadi terlalu dominan. Memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk belajar dari kesalahan mereka dan mengembangkan kemandirian merupakan bagian penting dari pertumbuhan mereka.
Kesejahteraan anak menjadi taruhan dalam pola asuh helikopter. Ketika anak-anak tidak diberi kesempatan untuk mandiri dan memecahkan masalah mereka sendiri, mereka mungkin kesulitan menyesuaikan diri dengan tantangan kehidupan di masa depan.
Helicopter Parenting merupakan fenomena yang mengkhawatirkan yang dapat menghambat perkembangan anak-anak. Penting bagi kita sebagai orang tua untuk menyadari pentingnya memberikan dukungan yang seimbang dan memberi ruang kepada anak-anak untuk tumbuh dan belajar dari pengalaman mereka sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H