Mohon tunggu...
Nuning Listi
Nuning Listi Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Seorang ibu rumah tangga biasa yang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

79 Tahun Indonesia Merdeka, Kita Sudahi Mayoritas Minoritas

17 Agustus 2024   18:53 Diperbarui: 17 Agustus 2024   22:53 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kembali ke Pancasila - jalandamai.org

Hari ini, Republik Indonesia menginjak usia 79 tahun, terhitung sejak diproklamirkan kemerdekaan bangsa ini pada 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta. Sampai detik ini perjuangan bangsa Indonesia tak pernah usai, bukan lagi perjuangan merebut kemerdekaan seperti dahulu kala, namun berjibaku menghadapi ketimpangan ekonomi, terbatasnya infrastruktur, bencana alam dan perubahan iklim, pendidikan dan sumber daya manusia, pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam. Ditambah lagi dengan tantangan global seperti ekstremisme, radikalisme, terorisme yang terus bervolusi berganti wajah menyesuaikan perkembangan zaman. 

Kekurangan dan kelebihan adalah dua hal yang ditakdirkan berpasangan, jika hal diatas dianggap sebagai kekurangan bangsa ini, maka Indonesia juga memiliki kelebihan yang merupakan aset bangsa seperti; populasi yang besar, sumber daya alam yang melimpah, dan keanekaragaman budaya. Negara tentunya telah mengambil langkah-langkah strategis untuk peningkatan dan pemerataan pembangunan di semua sektor. 

Dengan mengoptimalkan peluang kelebihan yang dimiliki, negara terus melakukan peningkatan infrastruktur di daerah terpencil dan wilayah timur Indonesia, memperbaiki sistem pendidikan dan membuat balai latihan tenaga kerja, menciptakan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, serta mendukung sektor ekonomi yang berpotensi menjadi prioritas dalam rencana pembangunan nasional.

Meski pemerintah telah melakukan upaya-upaya diatas, pada kenyataannya, negara ini masih belum mampu mensejahterakan rakyat seutuhnya, masih banyak permasalahan disektor ekonomi, kesehatan, pendidikan, dsb. 

Tugas berat ini tidak bisa hanya dipikul oleh pemerintah saja, dibutuhkan kerjasama antara pemerintah, swasta, masyarakat sipil, dan seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang demi mewujudkan Indonesia yang lebih maju, berkelanjutan, dan inklusif. 

Dengan komitmen bersama dan kolaborasi seluruh elemen bangsa, kita dapat mewujudkannya sehingga Inodnesia dapat mencapai potensinya sebagai negara yang kuat, berdaya saing tinggi dan berperan aktif dalam kancah global.   

Sebagai rakyat, kita harus kritis terhadap pemerintah, pun mengenai kebijakan-kebijakan yang diambilnya. Namun jangan sampai kita sebagai rakyat dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok yang memang bertujuan merubah ideologi bangsa. Jangan terpancing strategi pecah belah yang dilancarkan kubu mereka, yang memang mendiskreditkan pemerintah dengan tujuan mendapatkan dukungan untuk mengganti ideologi bangsa. 

Eksistensi kelompok tersebut tidak boleh kita pandang sebelah mata, nyatanya meski organisasi terkait sudah dibubarkan oleh pemerintah dan ada yang membubarkan diri namun tiga minggu terakhir ini gelombang penangkapan terduga teroris meningkat. Organisasi ekstremis tetap militan bergerilya di bawah tanah untuk merekrut anggota baru.   

Dalam hal ini, negara dan rakyat harus benar-benar bersinergi dalam mengentaskan diskriminasi yang menjadi sumber permasalahan di semua sektor. Usia bangsa yang sudah mendekati sepuh ini layak kita jadikan sebagai momentum untuk mengokohkan sikap anti diskrimasi dalam segala bentuknya di sektor agama, sosial, budaya, dan ekonomi. Jangan ada lagi kata mayoritas dan minoritas yang mencerminkan ketimpangan. 

Sudahi ketidakadilan atas nama mayoritas-minoritas. Buang jauh-jauh segala arogansi kelompok mayoritas, demikian pula kelompok minoritas jangan berprasangka berlebihan terhadap kelompok mayoritas. Mari bersama-sama kita ciptakan keadilan yang dapat dirasakan oleh semua rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Ingatlah bahwa kita adalah satu, kita Indonesia.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun