Kurikulum yang diterapkan harus mengintegrasikan berbagai aspek pembelajaran, seperti sains, seni, literasi, dan agama, ke dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya, kegiatan eksplorasi alam dapat mengajarkan konsep sains sekaligus nilai spiritual melalui refleksi tentang keindahan ciptaan Tuhan.
2. Kolaborasi Guru-Orang Tua
Guru dapat bekerja sama dengan orang tua melalui program parenting, komunikasi rutin, dan kegiatan bersama seperti workshop atau perayaan hari besar. Hal ini memperkuat sinergi antara pembelajaran di sekolah dan di rumah.
3. Penguatan Peran Komunitas
Melibatkan komunitas lokal, seperti tokoh masyarakat atau praktisi seni, dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih kaya dan bermakna bagi anak.
4. Pelatihan dan Pengembangan Profesional Guru
Guru perlu mendapatkan pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam menerapkan pendekatan integrasi-kolaborasi. Hal ini mencakup pelatihan tentang metode pembelajaran aktif, pemahaman psikologi anak, dan manajemen kelas yang inklusif.
Tantangan dalam Implementasi
1. Keterbatasan Sumber Daya
Tidak semua satuan pendidikan memiliki akses yang memadai terhadap fasilitas, teknologi, atau tenaga pendidik yang kompeten.
2. Kurangnya Pemahaman tentang Paradigma
Beberapa pendidik dan orang tua mungkin belum sepenuhnya memahami pentingnya pendekatan ini, sehingga resistensi terhadap perubahan dapat terjadi.
3. Komunikasi yang Kurang Efektif
Kolaborasi yang optimal membutuhkan komunikasi yang terbuka dan terstruktur, yang seringkali menjadi tantangan.