Akhirnya... Berjalan pelan mendekati kanjeng. Ku ketuk kaca pintu mobilnya. Kanjeng kaget.
'Apaan?' Katanya setelah kaca pintu diturunkan. Aku mengulurkan tanganku. Kanjeng buru-buru mengambil dompetnya.
Aku menggeleng. Kanjeng masih bingung. Ku raih tangannya. Kujabat erat, kucium.
"Selamat jalan, ati-ati ya"
Terperangah kanjeng. Tersenyum, satu-satunya senyum yang kulihat dari bibirnya di bulan februari, disusul ucapannya
"KOWE Waras Nik?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!