Mohon tunggu...
Nungky Febilia
Nungky Febilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - hallo, selamat datang

hi, perkenalkan aku nungky febilia. senang bertemu kalian :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Covid-19 Menyerang Kesehatan Mental Mahasiswa

9 Juli 2021   00:06 Diperbarui: 9 Juli 2021   23:29 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                          

Sejak datangnya pandemi Covid-19 ke Indonesia pada bulan Maret 2020 hingga sampai detik ini segala bidang sangat dirugikan. Terlebih lagi di bidang pendidikan, segala bentuk pembelajaran terpaksa dilakukan secara jauh atau biasa disebut daring. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) diterapkan di semua sekolah dan kampus di Indonesia, tentu saja keputusan tersebut demi menghindari rantai penyebaran Covid-19.

Tidak terasa sudah lebih dari 1 tahun usia pandemi Covid-19 di Indonesia, entah sampai kapan ini semua berakhir karena faktanya angka kasus positif terus melonjak naik, sampai pada akhirnya pemerintah meneru2apkan kembali pembatasan sosial yang kali ini disebut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.  

Diharuskan tetap dirumah saja menjadikan rumah sebagai sebagai tempat untuk berkegiatan, mulai dari bekerja, sekolah, kuliah, olahraga dan lain sebagainya. Sebelum adanya Covid-19 apabila jenuh oleh pekerjaan, tugas sekolah, tugas kuliah kita bisa lakukan itu diluar rumah. Pergi ke kedai kopi, pusat perbelanjaan, taman hanya sekedar untuk mencari udara segar untuk menghilangkan penat dirumah. Namun, saat ini kita tidak boleh egois kita harus tetap dirumah saja demi kepentingan bersama.

Berada dirumah saja, menjalankan segala aktifitas dirumah meningkatkan resiko kesehatan mental.  Kita diarahkan oleh pemerintah untuk dirumah saja namun dirumah saja dengan segala kejenuhan, kesehatan mental kita beresiko terkena. Ya, Covid-19  tidak hanya menyerang fisik kita tapi, kita kesehatan mental kita juga beresiko terkena.

Benar sekali, covid-19 dapat menyebabkan stress depresi hingga gangguan kecemasan. IPB University dalam kegiatan yang diadakan secara daring yaitu Koran Kampus Talkshow (Kotalk) dengan tema "Menjaga Kesehatan Mental Mahasiswa Selama Masa Pandemi" dr.Nova dalam memaparkan materinya menyampaikan bahwa pandemi yang sedang kita hadapi saat ini akan membawa pengaruh buruk bagi kodisi psikologis kita. Benar saja, hal ini terjadi sadar atau tidak kita sadari dilingkungan kita sehari-hari.

Beralihnya proses pembelajaran tatap muka menjadi daring atau pembelajaran jarak jauh menjadi salah satu faktor penyebab mahasiswa mempengaruhi kesehatan mentalnya. Dimana ia harus menyesuaikan diri dengan proses pembelajaran baru yang jauh berbeda dengan proses pembelajaran biasa. 

Pembelajaran secara daring mengharuskan kita selalu berada didepan laptop atau handphone setiap saat, karena tuntutan kuliah online atau tugas kuliah. Di depan laptop terlalu lama akan menyebabkan kejenuhan, kelelahan bahkan sakit pada mata. Mental pada seseorang akan terganggu juga ketika ia tidak bisa menghilangkan kejenuhannya karena harus tetap dirumah saja.

Pada jenjang perkuliahan jiwa kompetitif kita akan terbangun dengan sendirinya, itu juga yang menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kesehatan mental kita menurun. Kita harus meyamakan tempo agar tidak tertinggal oleh teman atau target pencapaian nilai namun terkadang harapan tidak sesuai dengan kenyataan, itulah saat dimana kita mengalami kecemasan. 

Namun ternyata, factor yang mempengaruhi kesehatan mental seorang mahasiswa bukan hanya soal perkuliahan factor ekonomi, keluarga, kesehatan dan terbatasnya interaksi juga menjadi factor menurunnya kesehatan mental mahasiswa. 

 Mahasiswa juga mengkhawatirkan kondisi ekonomi keluarganya. Covid-19 juga mempengaruhi dalam sektor perekonomian bagaimana tidak? Pemutusan Hubungan Kerja PHK, Pengurangan pegawai, dirumahkan dan lain sebagainya dampak dari covid-19. Mahasiswa menghawatirkan bagaimana ia bisa membayarkan uang kuliahnya karena perekonomian keluarga sedang tidak stabil. Belum lagi ditambah dengan mahasiswa yang memilki keluarga kurang harmonis. Atau bahkan menghawatirkan kesehatan diri sendiri dan keluarganya. Banyak nya sesuatu yang dipikirkan akan menjadi stress hingga depresi. 

Covid-19 nyatanya bukan hanya menyerang fisik kita tetaapi mental kita juga terserang. Banyak sekali faktor-faktor kesehatan mental kita menurun pada saat pandemi ini. Mulai dari penyesuaian dengan proses belajar mengajar yang baru, materi perkuliahan, tugas-tugas perkuliahan, target nilai, ekonomi, keluarga, sampai pada kesehatan.

Dalam kondisi seperti ini kita harus saling merangkul satu sama lain, saling berpegangan tangan dan saling mengurangi beban. Bercerita dengan teman sebaya, keluarga dan orang-orang yang kita percayai tentang keluh kesah kita akan meringankan beban pikiran kita. Dukungan dan dari orang-orang terdekatlah yang saat ini kita butuhkan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun