Mohon tunggu...
Nuna Az Zahra
Nuna Az Zahra Mohon Tunggu... -

make all of something or anything around us be happy and comfort by whatever our doing.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tangisan Awan Kelam

2 Desember 2012   15:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:18 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangisan awan kelam

Aku tak melihat senyummu saat ini

Bahkan aku tak melihat paras birumu disini

Aku pun tersesat

Ketika aku berjalan menapaki jalan setapak,

Cahayamu tlah hilang

Karna kau tlah membawanya pergi

Jauh dariku..

Adakah ia kembali membuat biru?

Terlalu gelap untuk kulihat awan kelam itu

Sampai saatnya tiba
ia pun berubah tak biru lagi,,,

Mungkin memang ia tlah memilih untuk pergi

Dan menginginkan tetesan air hujan mengalir deras

Dari mata sang awan.

Sinar cahayanya tak kan bisa tergantikan

Sang awan pun hanya menginginkan senyumnya,.

Dan Hadirnya ia dipelukannya

Itu yang dinanti olehnya

Tanpa harus membuat dirinya kelam dan menangis

Ketika sang awan berbicara

Bahwa ia tak bisa tersenyum lagi karna ia pergi

Ia pun hanya bisa menundukkan kepala

Dan saat itupun ia menangis

Menangis untuk dirinya yang tlah membuat wajahnya kelam...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun