Empedu yang beku
Bagaimana aku bisa??
Jika sluruh tanah yang aku pijak kini kering
Kering kerontang, pecah-pecah, hijau pun
tak mampu hidup di tengah-tengahnya
bagaimana aku bisa??
Jika jemari-jemarimu  tlah kaku
Kaku layaknya batu
Batu yang tak terpecahkan oleh sang ombak
Bagaimana aku bisa??
Jika darahmu tak mengalir dalam ragaku
Ragaku yang tertatih
Tertatih mengharap embun menyentuh kulitku
Kulit yang tlah kriput karna hilang sentuhanmu
Harus menanti di ujung langit
Langit yang slalu berwarna biru
Huh.. bosan.
Tapi kicauan burung itu begitu merdu
Mega merah menusuk awan cerah itu
Ternyata kau tlah duduk bersama bintang
Bintang yg slama ini kunanti di penghujung detak jantungku
Dan bintang yang slama ini kau simpan di dalam hatimu
Bagai teka-teki ular tangga yang tak terduga hasilnya
Memang dirimu lah bintang yang membawa empedu yang beku di hidupku
hingga jiwaku pun terbang menuju ruang rindumu
sampai pada peraduanmu
cahaya ku .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H