Setelah liburan usai kadangkala teman atau sahabat kita terceletuk sepontan bertanya kepada kita, liburan kemana?, ngapain aja?.
Atau kadangkala kita sangat senang melihat teman atau sahabat kita sedang liburan ke luar daerah sampai menginap dan menjelajah tempat-tempat yang jarang kita datangi.
Hal itu membuat kita ingin pergi juga ketempat-tempat tersebut atau merasakan hal yang sama seperti yang teman atau sahabat yang kita rasakan.
Bahkan hal itu membuat kita termotivasi untuk ikut-ikutan liburan seperti yang dilakukan teman atau sahabat kita.
Liburan sperti itulah yang saya katakan sebagai liburan bukan karena isi tetapi lebih kepada gengsi agar kita bisa menjawab pertanyaan teman terkait liburan atau hanya ikut-ikutan.
Maka dari itu jangan biarkan liburan kita hanya karena gengsi sehingga pada akhirnya menimbulkan tekanan batin pada diri kita dan financial stress yang berujung pada post holiday blues.
Post holiday blues adalah gejala perasaan negatif yang menunjukan sikap tidak senang atau kurang senang setelah liburan. Lebih lanjut perasaan negatif itu dapat berupa rasa lelah, kecewa, sepi dan sedih karena harus kembali pada aktiftas sebelum liburan.
Lalu bagaimana agar  kita tidak terjebak pada post holiday blues setelah liburan berlalu dan akan memulai aktifitas kembali?.Â
1. Jangan Memaksakan Liburan Di Luar Kemampuan Kita
Setiap orang memiliki kemampuan masing-masing dalam kaitan liburan, ada yang sampai ke luar negeri atau kadangkala ke luar kota yang jauh untuk menikmati suasana baru saat liburan.