Belum guru yang mendapat tugas tambahan sebagai bendahara BOS, pengurus barang atau lainnya membuat administrasi guru menjadi bertumpuk-tumpuk dan membuat guru semakin terbelenggu dengan administrasi. Â
Ketika guru masih terbelenggu dengan berbagai administrasi tersebut apakah efektif guru membantu ketertinggalan peserta didik dalam konsep merdeka belajar?.
3. Adanya Diskriminasi Istilah Guru
Setelah diimplememntasikannya kurikulum merdeka, kita mengenal ada istilah baru di dalam penyebutan guru, istilah itu saat ini dikenal dengan "guru penggerak".
Guru penggerak adalah istilah bagi guru yang telah menyelesaikan semua tahapan dalam pendidikan guru penggerak dengan berbagai lika-liku yang dilaluinya.
Namun dengan adanya istilah "guru penggerak" hal itu mendiskriminasi peran guru lainnya di sekolah sehingga pada kenyataanya terjadi sebuah generalisasi.
Generalisasi itu kemudian menyebabkan terjadinya ketidak merdekaan di sekolah karena seolah-olah adanya perbedaan delegasi penugasan.
4. Guru Terkekang PISA
Disaat kurikulum merdeka menggemakan tentang perbedaan individu sebagai bagian dari karakter unggul peserta didik dan menghilangkan peringkat dalam dunia pendidikan kita.
Guru diminta untuk memacu kecerdasan literasi dan numerasi peserta didiknya hanya untuk memberikan informasi tentang sistem pendidikan yang dianut apakah sudah berjalan dengan baik atau sebaliknya.
Bahkan ketika saya melihat esensi PISA bagi Indonesia hanya sebatas perbaikan peringkat PISA dan partisipasi saja.