Oleh karena itu, buku dengan  jumlah penerbitan terbatas akan memiliki potensi untuk puasa ISBN terutama buku dengan model seperti di bawah ini.Â
1. Buku Kroyokan dengan Jumlah Penerbitan Terbatas
Buku kroyokan dengan jumlah penerbitan terbatas bisa saja menjadi buku puasa ISBN, karena biasanya buku tersebut memiliki sifat ekslusif.
Selain itu buku keroyokan bisa menjadi buku puasa ISBN karena  hanya digunakan sebagai aktualisasi dalam menunjukan suatu karya buku.
2. Buku Solo Dengan Jumlah Penerbitan Terbatas
Selain buku kroyokan, buku solo dengan jumlah penerbitan terbatas bisa dimungkinkan juga puasa ISBN, karena buku tersebut biasanya hanya digunakan untuk kepentingan yang terbatas dan dalam proses penerbitanya dilakukan secara vanity publising atau penerbitan buku yang dilakukan dengan biaya sang penulis.
Krisis ISBN yang sedang melanda Indonesia saat ini harus juga dipahami oleh penulis bahwa buku yang akan diterbitkan bisa saja mengalami puasa ISBN dan berganti dengan format lain sebagai kode registrasi buku.Â
Maka dari itu dalam menerbitkan buku penulis harus memiliki suatu prinsip bahwa ISBN bukanlah sebuah penentu kualitas suatu buku dan belum tentu buku yang tak berISBN kualitasnya tak sebanding dengan yang berISBN.Â
Sebagai penulis jangan kaget ketika akan menerbitkan buku dengan jumlah terbatas akan susah mendapatkan ISBN, karena hari ini Indonesia sedang mengalami krisis ISBN.
Salam Krisis ISBN, Salam Buku Tak Harus ISBN, Salam Literasi
Bangka Selatan, 10 Desember 2023