Mohon tunggu...
Agustian Deny Ardiansyah
Agustian Deny Ardiansyah Mohon Tunggu... Guru - Guru yang tinggal di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Setiap tulisan yang saya tulis dan memiliki nilai manfaat pada blog kompasiana ini, pahalanya saya berikan kepada Alm. Ayah saya (Bapak Salamun)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Masihkan Guru Mengatrol Nilai Siswa di Kurikulum Merdeka?

7 Desember 2023   21:44 Diperbarui: 11 Desember 2023   13:59 3625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini ketika saya tidak ada tugas mengawas tes sumatif, saya sempatkan untuk mengobrol dengan teman sejawat di sekolah.

Tema obrolan tersebut tak lain dan tak bukan adalah tentang "katrol-mengatrol" nilai di kurikulum merdeka, apakah masih dilakukan atau tidak?.

Hal itu karena di kurikulum 2013 kita (guru) sangat familier dengan istilah KKM (Kreterian Ketuntasan Minimal).

KKM pada kurikulum 2013 digunakan seorang guru untuk mengukur ketercapaian kompetensi siswa berdasarkan kompetensi dasar pelajaran yang ingin dicapai.

Selain itu, KKM juga dapat diartikan sebagai suatu nilai yang disepakati bersama oleh satuan pendidikan  berdasarkan karakteristik siswa, mata pelajaran dan kondisi sekolah.

Nilai KKM tersebut kemudian dapat dikategorikan menjadi nilai KKM Majemuk yang berarti setiap mata pelajaran memiliki KKMnya sendiri dan nilai KKM tunggal yang berarti semua mata pelajaran memiliki nilai KKM yang sama.

Dengan adanya nilai yang didasarkan pada KKM misalnya 65, 70 dan 75 maka setiap siswa dalam mata pelajaran tertentu harus mencapai nilai tersebut dan jika tidak mencapainya maka akan dilakukan remedial.

Namun disaat guru akan memasukan nilai akhir ke dalam raport, kebanyakan siswa belum mencapai KKM yang dinginkan, baik di sekolah yang menerapkan nilai KKM tunggal ataupun KKM Majemuk.

Nilai yang belum mencapai KKM tersebut harus dirubah menjadi memenuhi KKM agar siswa bisa melaju ke tahap pembelajaran berikutnya atau naik ke kelas berikutnya.

Oleh karena itu pada kurikulum 2013 yang lalu kita sering mendengar istilah "mengatrol nilai" menaikan nilai siswa agar mencapai KKM yang diinginkan baik melalui tugas tambahan atau cara-cara yang biasa dilakukan oleh guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun