Beberapa hari yang lalu dalam sebuah acara yang dilakukan di Kabupaten Bangka Selatan, saya tertarik dengan salah satu stand yang di dalamnya memuat berbagai macam buku bacaan.
Uniknya stand tersebut juga dikerumuni oleh anak-anak yang antusias untuk mendekatinya karena banyak kegiatan yang bisa dilakukan pada stand tersebut.
Saat saya mendekati stand, terlihat salah satu staff pada stand sedang asik memberikan kuis kepada anak-anak yang berkerumun.
"Siapa nama bupati Kabupaten Bangka Selatan?" Seketika anak-anak itu mengacungkan tanganya dan setiap jawaban yang benar staff akan memberikan hadiah berupa suvenir.
Ada juga pertanyaan bagi anak yang diberikan staff, "siapa yang kemarin membaca buku?", pertanyaan tersebut tidak langsung di jawab, hening sejenak kemudian ada anak yang mengacungkan tangan.
Staf tersebut kemudian bertanya pada sang anak, "buku apa yang dibaca?", dengan polos sang anak menjawab "pantun", seketika tepuk tangan membahana menimpali jawaban sang anak.
"Keren"...kata staff sambil memberikan suvenir bagi sang anak, namun yang lebih menarik bagi saya adalah ketika anak-anak antusias menjawab pertanyaan dari staff.
Ada salah seorang anak yang membaca pada stand tersebut, entah apa yang dibaca namun sepertinya buku bergambar penuh warna.
Anak itu membuka buku itu cukup lama dan juga membacanya sehingga saya tertarik untuk memotretnya.
Ya, stand yang saya maksud tersebut adalah stand mobil perpustakaan keliling milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang kebetulan juga ikut untuk memeriahkan acara tersebut.
Menurut saya, mobil perpustakaan keliling adalah salah satu inovasi untuk mendekatkan bacaan kepada masyarakat.
Karena orientasi perpustakaan yang berada di "empat dinding" atau gedung perpustakaan bergeser menjadi lebih menarik dengan melakukan jemput bola kepada masyarakat.
Hal itu dilakukan dengan mendekatkan bahan bacaan agar bisa dinikmati oleh masyarakat di mana saja dan kapan saja.
Terpenting masyarakat tidak merasa berat ketika harus mendatangai mobil perpustakaan keliling tersebut daripada harus pergi keperpustakaan daerah atau sekolah.
Bahkan ada mobil perpustakaan keliling milik dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Bangka Selatan yang mangkal di salah satu sudut kota Toboali, untuk memberikan bahan bacaan secara gratis dan murah.
Beberapakali saya melihat anak-anak membaca dengan berbagai gaya yang disukinya ketika mengunjungi mobil perpustakaan keliling tersebut.Â
Lalu apa hubunganya mobil perpustakaan keliling dan hidupnya literasi daerah?
1. Sarana Mengenalkan Perpustakaan Kepada Masyarakat
Perpustakaan adalah tempat yang jarang disinggahi dan didatangi oleh masyarakat, sehingga dengan adanya mobil perpustakaan keliling dapat menjadi sarana dalam mengenalkan perpustakan kepada masyarakat.
Pengenalan tersebut bisa berupa program-program yang dimiliki oleh perpustakaan, sosialisasi manfaat perpustakaan kepada masyarakat atau memberi pemahaman tentang pentingnya perpustakaan bagi masyarakat.
Sehingga lambat-laut masyarakat memahami arti penting perpustakaan dan menjadikan perpustakaan sebagai tempat yang wajib untuk dikunjungi.
2. Menyediakan Bahan Bacaan Bermutu Kepada Masyarakat
Perpustakaan keliling dapat menjadi solusi bagi masyarakat dalam mengakses bacaan bermutu dan berkualitas.
Karena biasanya buku-buku yang dibawa oleh mobil perpustakaan keliling telah dikurasi dan disesuaikan dengan tempat mobil perpustakaan keliling singgah.
Sehingga dengan cara seperti itu, masyarakat secara tidak langsung akan mendapatkan bahan bacaan bermutu yang diperlukan untuk sekedar dibaca atau menjadi pengalaman dan pemahaman baru.
3. Perpustakaan Bisa Diakses Masyarakat Dengan Mudah
Dengan adanya mobil perpustakaan keliling di tempat tinggal kita, memudahkan masyarakat untuk mengakses perpustakaan.
Hal itu terjadi karena mobil perpustakaan keliling memiliki sifat yang mudah dipindahkan kemana saja dan dimana saja.
Masyarakat dapat dengan mudah menemukan mobil perpustakaan keliling baik di sekolah, taman bermain (pusat kota) dan tempat yang menjadi pusat keramaian di masyarakat.
4. Meningkatkan Minat Baca Masyarakat
Dengan mudahnya masyarakat mengakses perpustakaan, diharapkan keinginan atau minat baca masyarakat menjadi meningkat.
Hal itu terjadi karena masyarakat dapat dengan mudah tempat-tempat membaca sehingga timbul keinginan untuk membaca dan mengmbil manfaat dari apa yang dibaca.
Empat hal di atas secara tidak langsung dapat menghidupkan literasi daerah karena mobil perpustakaan keliling dapat menjadi sumber bacaan yang mudah diakses oleh masyarakat.
Selamat hari kunjungan perpustakaan nasional 14 September 2023.
Salam membaca, salam menjelajah dunia.
Bangka Selatan, 14 September 2023.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
