2. Mengurangi Kerugian Akibat Kebakaran
Coba bayangkan ketika kita memiliki kesadaran kolektif untuk tidak memercik api di musim kemarau, kita dapat mengurangi kerugian kerusakan lahan atau tanaman akibat kebakaran.
Pada hal paling sederhana saja, jika tak terbersit untuk membakar sampah dan kayu di lahan yang gersang mungkin puluhan tanaman sawit saudara saya tidak akan terbakar dan mati.
Atau ketika WOÂ tidak menggunakan flare atau suar pada sesi pemotreran mungkin api tidak membakar Savana kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
3. Meminimalisir Kehancuran Lingkungan
Ketika seseorang memiliki kesadaran kolektif untuk tidak memercik api di musim kemarau sudah dipastikan akan mengurangi dampak kehancuran lingkungan akibat adanya kebakaran yang melalap savana, lahan atau hutan.
Hal itu karena kegiatan pembakaran di savana, lahan atau hutan baik dilakukan sengaja atau tidak sengaja dapat ditekan dan diminimalisir.Â
4. Meminimalisir Kehilangan Flora dan Fauna Penting
Ketika terjadi kebakaran, api tidak akan pilih kasih terhadap apa yang akan dibakar, selama itu bisa dilahap oleh api maka akan disambar baik itu flora (tumbuhan) maupun fauna (hewan).
Berbeda ketiak seseorang memiliki kesadaran kolektif untuk tidak memercik api di musim kemarau, kemungkinan kehilang flora (tumbuhan) maupun fauna (hewan) bisa diminimalisir karena adanya kesadaran untuk tidak memicu kebakaran.
Ayo suarakan kesadaran kolektif untuk tidak memercik api di musim kemarau.