Beberapa hari yang lalu saya membantu saudara saya untuk memadamkan api yang melahap kebun sawitnya.
Hal itu terjadi karena salah satu tetangga lahan dengan sengaja membakar sisa-sisa sampah dan kayu dilahannya yang kemudian menjalar ke lahan lainnya termasuk milik saudara saya tadi.
Anehnya, kegiatan membakar sampah dan kayu oleh pelaku dilakukan secara sadar seperti tanpa memikirkan resiko yang terjadi.
Mengingat aktifitas membakar itu dilakukan pelaku ketika siang terik dan angin sedang kencang-kencangnya sehingga api yang dalam bayangan pelaku bisa dikendalikan berubah liar menjalar ke lahan tentangga.
Hasilnya puluhan tanaman sawit yang baru ditanam dan telah menghasilkan dilahap oleh si jago merah dari aktifitas membakar tetangga lahan tadi.
Syukur pada waktu itu akses menuju lahan masih bisa ditempuh oleh tim pemadam kebakaran sehingga api tak terlanjur membesar ke lahan yang lebih luas.
Coba saja jika waktu itu tidak ada tim pemdam kebakaran yang membantu, dengan kombinasi terik matahari, angin dan ilalang gersang, api bisa dipastikan akan menjalar kemana-mana bahkan ke area yang lebih luas.
Sama halnya ketika terjadi kebakaran di Savana kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, hal itu terjadi karena kurangnya kesadaran kolektif sesorang untuk peka terhadap gejala lingkungan.