Beberapa bulan ini jalan masuk menunju ke desa saya semakin hari semakin ramai dengan toko-toko dan lapak-lapak dangangan masyarakat yang berjejer rapi di sepanjang jalan.
Ada toko sembako, toko bangunan, toko ATK dan fotokopi, toko baju, lalu ada warung bakso, mi ayam dan ayam geprek kemudian jual buah, gorengan, es aneka macam dan masih banyak lainnya.
Beda dengan dulu ketika pertamakali menginjakan kaki di desa tersebut, sepi, pedagangpun dapat dihitung bahkan toko besar saja hanya ada dua, sekarang sudah lebih dari sepuluh.
Peluang usaha memang menjanjikan di desa trasmigrasi tersebut, selain karena berada di jalan lintas juga dekat dengan fasilitas pendidikan mulai dari TK sampai dengan SMA.
Di desa tersebut kesejahteraan masyarakatnya mulai meningkat, beda dengan dulu.
Soalnya saat ini hasil-hasil sawah dan kebun sudah stabil pengelolaanya, misal padi, ketika 5 tahun yang lalu hanya bisa ditanam setahun sekali, saat ini sudah bisa dua sampai tiga kali karena ada bendungan sebagai saluran irigasi.
Bahkan saat ini desa saya tersebut sudah ditetapkan sebagai lumbung pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Namun lebih dari itu dan yang menarik bagi saya adalah, Kebanyakan toko, warung atau barang jualan itu di kelola oleh anak-anak muda baik yang baru lulus sarjana atau SMA/SMK.
Hal itu menunjukan ada dorongan anak-anak muda di desa saya untuk melakukan usaha (menjadi enterpreneur) dalam bidang yang mereka kuasai.
Menurut pengamatan saya atas hal tersebut, saya mendapati beberapa ide usaha yang pasti cuan jika di lakukan di desa, apa saja?
1. Jual Pulsa, Paket dan Token
Perkembangan teknologi sudah merambah ke desa-desa utamanya seperti jaringan listrik, sinyal dan internet.
Bahkan saat ini setiap rumah di desa tempat saya tinggal telah memiliki layanan PLN serta telah masuk layanan kabel jaringan wifi dan menara sinyal.
Hal itu jauh berbeda sebelum tahun 2011 dimana listrik belum masuk ke desa kami.
Oleh karena itu jualan pulsa, paket dan token akan menjadi usaha yang pasti menghasilkan cuan karena konsumen dan pembelinya sudah pasti dan ada.
Hal itu bahkan juga pernah saya lakukan saat awal-awal merantau ke pulau Bangka-Belitung ini, bahkan keuntunganya bisa untuk menyambung hidup saya.
2. Jualan Bensin Eceran
Jual bensin eceran juga bisa menjadi cuan bila dilakukan dengan kontinyu dan terus-menerus, bahkan di desa saya saja disetiap toko di pinggir jalan pasti menjual bensin eceran.
Hal itu dikarenakan jarak ke pom bensin masih lumayan jauh, sehingga warga lebih memilih membeli bensin eceran.
Untungnyapun tak main-main, biasa jika kita membeli bensin di pom bensin maka setiap 1 liter bensin dijual dengan harga Rp.10.000., sedangkan pada bensin eceran bisa sampai Rp.12.000., bila itu kontinyu bisa cuan besar.
3. Jual Minuman Atau Es
Jual minuman atau es juga bisa menjadi usaha yang bisa menghasilkan cuan di desa, bahkan saya mengamati ada sekitar 7 gerai minuman es di sepanjang jalan masuk ke desa saya.
Serta sangat beranekaragam, mulai dari es dawet, es kelapa muda, es teh/ jeruk, es buah, es jus atau es yang modelnya kekinian juga ada.
Saya pernah bertanya pada pedagang es tersebut bahwa setiap hari bisa laku antar Rp.100.000., - 200.000., namun bila sedang musim panas seperti saat ini bisa lebih banyak lagi.
4. Jualan Kue Tradisional
Di desa tempat saya tinggal ada satu tempat milik warga desa dimana tempat itu dijakan pusat jualan kue-kue tradisional yang dibuat oleh orang-orang desa.
Ditempat itu biasanya ada berbagai macam kue tradisional yang dijual dan ditunggu oleh pemiliki tempat tersebut, dimana keuntunganya didapat dengan bagi hasil dari setiap kue yang dititipkan di tempat itu.
Bahkan kue tradisional yang dijual selalu habis setiap hari, apa tidak cuan itu pemilik tempat dan pembuat kuenya (bisa menjadi penghasilan tambahan).
5. Jualan GorenganÂ
Jualan gorengan ini gampang-gampang susah karena modalnya juga lumayan mulai dari tempat penggorengan, sosis, gandum, minyak sayur atau bahan-bahan lainnya.
Namun bila ditekuni dan dijadikan sebagai ladang usaha termasuk juga bisa menghasilkan cuan, bahkan saya amati beberapa penjual gorengan di desa saya baik yang berjualan pagi atau sore, selalu habis dibeli oleh konsumen.
6. Jasa Potong Rambut
Dulu ketika akan potong rambut atau cukur, saya harus ke pusat kota namun saat ini sudah bisa dilakukan di dekat rumah.
Karena ada anak muda yang membuka jasa potong rambut, hasilnya pun tak kalah dengan yang ada di kota.
Bahkan saya mengamati, jasa potong rambut itu tak pernah sepi dan selalu ramai setiap harinya yang dimana setiap kali potong rambut pelanggan diharuskan membayar sebesar Rp. 15.000.
7. Jasa Cuci Motor
Jasa cuci motor juga bisa dicoba, karena saya melihat sekarang sudah ada 2 gerai cuci motor di desa saya, dimana setiap hari bisa mencuci 5-6 motor.
Hal itu bisa naik siknifikan ketika misal menjelang lebaran atau ketika musim hujan, namun usaha ini harus dilakukan dengan konsisiten dan penuh inovasi sehingga pelanggan akan terus kembali.
8. Jualan Nasi Uduk
Ketika libur atau di rumah saya sering membeli nasi uduk  sebagai bekal ke kebun yang mana setiap bungkus dibanderol dengan harga Rp.6.000.,
Saya mengamati jika sudah masuk pukul 08.00 WIB pedagang nasi uduk tersebut sudah membereskan daganganya dan bersiap untuk pulang karena sudah habis dijajakan.
Namun untuk membuka usaha ini perlu ada keterampilan khusus baik dalam membuat dan mengolah nasi uduk itu sehingga bisa enak.
Nah itulah berapa ide usaha yang bisa dijalankan di desa dan pasti cuan, namun harus dilakukan secara konsisten dan terus menerus serta pantang menyerah lebih penting adalah keterampilan serta pengelolan usaha yang baik.
Salam Ide Usaha, Salam enterpreneur dan Salam Cuan.
Bangka Selatan, 20 Agustus 2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
