Mohon tunggu...
Agustian Deny Ardiansyah
Agustian Deny Ardiansyah Mohon Tunggu... Guru - Guru yang tinggal di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Setiap tulisan yang saya tulis dan memiliki nilai manfaat pada blog kompasiana ini, pahalanya saya berikan kepada Alm. Ayah saya (Bapak Salamun)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

A.R. Baswedan dan "Sepatu" Pengantar Nota Pengakuan Kemerdekaan Indonesia

18 Agustus 2023   14:54 Diperbarui: 22 Agustus 2023   15:26 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
K.H. Agus Salim, HM Rasyidi dan A.R. Baswedan Sumber: Dok. 50 Tahun Indonesia Merdeka via https://news.republika.co.id/

"Saya Lahir Di Sini, Indonesia Tanah Air Saya, Indonesia Tanah Tumpah Darah Saya".

(Abdurrahman Baswedan)

Upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang dilaksanakan di Istana Merdeka pada 17 Agustus 2023 kemarin menghadirkan momen menarik.

Selain baju adat daerah yang dikenakan oleh para tamu undangan dan penampilan Putri Ariani yang mengguncang Istana Merdeka dengan Lagu Rungkat.

Masih ada satu momen menarik yang menyedot perhatian publik, yaitu terlepasnya sepatu sebelah kiri Lilly Indriani Suparman Wenda anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas sebagai pembawa baki.

Insiden itu terjadi ketika Lilly Indriani Suparman Wenda akan kembali ke formasi barisan seusai bendera merah putih berkibar dan akan menghadap Presiden Joko Widodo.

Atas insiden itu, Lilly Indriani Suparman Wenda ketika menghadap Presiden Joko Widodo hanya menggunakan sepatu sebelah kanan saja.

Kendati begitu, Lilly Indriani Suparman Wenda tak bergeming sedikitpun atas insiden tersebut dan tetap menyelesaikan tugasnya hingga akhir, salam salut dan luarbiasa.

Ngomong-ngomong soal "sepatu", saya jadi teringat tentang kisah seorang pejuang kemerdekaan yang diutus sebagai diplomat setelah Kemerdekaan Indonesia diproklmasikan oleh Ir. Soekarno pada 17 Agustus 1945 atas nama bangsa Indonesia.  

Ya, kisah itu tentang empat serangkai yang ditugaskan dalam misi diplomasi mencari dukungan dari negara-negara Arab utamanaya Mesir untuk mengakui kemerdekaan bangsa Indonesia yang baru seumur jagung.

Kenapa Mesir?, karena pada waktu itu mesir adalah pusat dari Liga Arab, sehingga diharapkan, ketika Mesir mengakui kemerdekaan Indonesia, maka mampu mempengaruhi negara-nagara Arab untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.

Oleh karena itu, untuk mendapatkan pengakuan dari negara lain baik secara de facto dan de jure maka pada tahun 1946 diutuslah empat serangkai untuk menuju Mesir.

Keempat orang tersebut adalah K.H Agus Salim, Nazir Pamoentjak, HM Rasyidi dan Terakhir Abdurrahman Baswedan (A.R. Baswedan).

Tujuan empat orang tersebut diutus ke Mesir adalah untuk mencari dukungan atas kemerdekaan Indonesia, dengan meminta nota pengakuan atas kemerdekaan bangsa Indonesia.

Singkat cerita setelah nota pengakuan kemerdekaan itu didapat dari negera Mesir, K.H Agus Salim mempercayakan surat itu kepada A.R. Baswedan untuk dibawa kembali ke Indonesia untuk diserahkan kepada Presiden Soekarno.

K.H Agus Salim berpesan kepada A.R. Baswedan untuk tidak memberitahukan kepada siapapun terkait misi super penting dan rahasia tersebut.

Karena mengingat ketatnya pengamanan yang dilakukan oleh pihak Belanda dan Sekutu di bandara kota-kota Besar termasuk Jakarta.

Oleh karena itu, untuk menghindari pemeriksaan yang ketat dari pihak Belanda dan Sekutu, dengan kecerikan dan kelihaiannya, A.R. Baswedan menyembunyikan surat tersebut di kaos kakinya yang tertutup oleh sepatu.

Untungnya, cara itu mampu mengelabui pihak  Belanda dan Sekutu, yang akhirnya surat nota kemerdekaan yang berasal dari Negara Mesir itu dapat diserahkan kepada Presiden Soekarno di Yogyakarta.

Atas peristiwa tersebut, akhirnya kemerdekaan Indonesia dapat diakui secara penuh baik secara de facto dan de jure dan mengispirasi negara lain untuk mengakuinya.  

Terimakasih atas setiap tetesan keringat dan darah para pahlawan bangsa termasuk Abdurrahman Baswedan (A.R. Baswedan) dalam perjuang Indonesia Merdeka.

Selamat HUT 78 RI, Merdeka, Merdeka, Merdeeeka!

Bangka Selatan, 18 Agustus 2023

Catatan:

Abdurrahman Baswedan atau akrab di panggil A.R. Baswedan adalah salah satu putra terbaik bangsa yang  lahir di Surabaya (Hindia Belanda) pada tanggal 9 September 1908.

Abdurrahman Baswedan (A.R. Baswedan) adalah "peranakan arab" dari orangtua bernama Awad Baswedan (Ayah) dan Aliyah Binti Abdullah Jahrum (Ibu). 

Sedangkan dalam kaitan perjuangan kemerdekaan Indonesia, Abdurrahman Baswedan (A.R. Baswedan) telah dianugrahi gelar Pahlawan Nasional tokoh dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hal itu berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123/TK/Tahun 2018 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional tertanggal 6 November 2018.

Dimana upacara penganugrahannya dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Merdeka pada tanggal pada tanggal 18 November 2018.

Abdurrahman Baswedan (A.R. Baswedan) wafat pada tanggal 16 Maret 1986 dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir. 

Adapun Negara-negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia di awal kemerdekaan, Mesir pada tanggal 22 Maret 1946 (de facto) dan 1947 (de jure), Suriah pada 2 Juli 1947, Vatikan pada 6 Juli 1947, Irak pada 16 Juli 1947, Lebanon pada 29 Juli 1947.

Kemudian Afganistan pada tanggal 23 September 1947, Arab Saudi pada 24 November 1947 dan Yaman pada 3 Mei 1948.

Bahkan jauh sebelum negara-negara di atas mengakui kemerdekaan Indonesia, Pada tanggal 6 September 1944, Palestina telah mengakui secara de facto kemerdekaan Indonesia.

Bahkan Palestina menyiarkan dukunganya ke seluruh dunia melalui mufti besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini . 

Sumber Referensi:

Disclaimer: Artikel ini tidak terkait dengan apapun selain mengulas tokoh bangsa dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun