Kenapa Mesir?, karena pada waktu itu mesir adalah pusat dari Liga Arab, sehingga diharapkan, ketika Mesir mengakui kemerdekaan Indonesia, maka mampu mempengaruhi negara-nagara Arab untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan pengakuan dari negara lain baik secara de facto dan de jure maka pada tahun 1946 diutuslah empat serangkai untuk menuju Mesir.
Keempat orang tersebut adalah K.H Agus Salim, Nazir Pamoentjak, HM Rasyidi dan Terakhir Abdurrahman Baswedan (A.R. Baswedan).
Tujuan empat orang tersebut diutus ke Mesir adalah untuk mencari dukungan atas kemerdekaan Indonesia, dengan meminta nota pengakuan atas kemerdekaan bangsa Indonesia.
Singkat cerita setelah nota pengakuan kemerdekaan itu didapat dari negera Mesir, K.H Agus Salim mempercayakan surat itu kepada A.R. Baswedan untuk dibawa kembali ke Indonesia untuk diserahkan kepada Presiden Soekarno.
K.H Agus Salim berpesan kepada A.R. Baswedan untuk tidak memberitahukan kepada siapapun terkait misi super penting dan rahasia tersebut.
Karena mengingat ketatnya pengamanan yang dilakukan oleh pihak Belanda dan Sekutu di bandara kota-kota Besar termasuk Jakarta.
Oleh karena itu, untuk menghindari pemeriksaan yang ketat dari pihak Belanda dan Sekutu, dengan kecerikan dan kelihaiannya, A.R. Baswedan menyembunyikan surat tersebut di kaos kakinya yang tertutup oleh sepatu.
Untungnya, cara itu mampu mengelabui pihak  Belanda dan Sekutu, yang akhirnya surat nota kemerdekaan yang berasal dari Negara Mesir itu dapat diserahkan kepada Presiden Soekarno di Yogyakarta.
Atas peristiwa tersebut, akhirnya kemerdekaan Indonesia dapat diakui secara penuh baik secara de facto dan de jure dan mengispirasi negara lain untuk mengakuinya. Â
Terimakasih atas setiap tetesan keringat dan darah para pahlawan bangsa termasuk Abdurrahman Baswedan (A.R. Baswedan) dalam perjuang Indonesia Merdeka.