Apa yang diharapkan setelah lulus dari jenjang sarjan (S1)?.
Melanjutkan ke jenjang berikutnya?, mencari kerja?, menunggu dibukanya pendaftaran CASN? Atau berwirausaha?.
Mungkin orang akan beragam menjawab pertanyaan tersebut, namun yang pasti seorang dengan gelar S1 sudah pasti ingin mendapatkan suatu pekerjaan sesuai dengan latar belakang pendidikanya.
Itu adalah suatu hal yang wajar, begitu juga dengan saya, dua bulan setelah lulus kuliah saya memberanikan diri untuk merantau ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pesan orang tua hanya satu, "luruskan niat". Memang waktu itu selain dorongan dari orangtua juga dari calon istri untuk pergi ke rumahnya untuk mencari pekerjaan.
Sedangkan calon istri masih berjuang untuk lulus S1 saya sudah harus ke rumahnya untuk mencari pekerjaan, akhirnya atas restu orangtua saya luruskan niat untuk pergi ke Provinsi Bangka Belitung.
Sampai di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tepatnya di Kabupaten Bangka Selatan saya mendatangi rumah calon istri saya dan mengutarakan niat saya.
Setelah itu saya menyebar lamaran pekerjaan ke sekolah-sekolah negeri, hasilnya nihil, tak ada satupun sekolah yang mau menerima saya.
Sehingga untuk bertahan akhirnya saya berjualan pulsa dan bensin, hampir 4 bulan lamanya, merasa jenuh akhirnya saya ingin menyerah.
Namun akhirnya saya diterima di sebuah SMA Swasta tepatnya SMA Muhammadiyah Toboali, dari situ saya memiliki semangat kembali untuk tetap merantau.
Walau dengan gaji yang sangat kecil, namun tetap saya syukuri dan selalu berpegang teguh dengan pesan orangtua "luruskan niat".
Empat tahun mengabdi di SMA Muhammadiyah Toboali dari tahun 2015-2019, akhirnya moratorium pendaftaran CASN kembali dibuka setalah terakhir dibuka pada tahun 2014.
Rasanya senang, akhirnya dengan segala keputusan saya dan istri (kami menikah setelah istri saya lulus tahun 2015) waktu itu mencoba mendaftar CASN pada formasi pendidikan guru IPS.
Alhamdulilah setelah berabagi tes yang kami lalui akhirnya kami berdua dinyatakan lulus.
Termasuk bersyukur, dari banyaknya orang yang mendaftar akhirnya kami bisa dinyatakan lulus dan dapat mengabdi di salah satu sekolah di Kabupaten Bangka Selatan.
Lalu kenapa seseorang tertarik menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara)?.
1. Memasuki Zona Nyaman
Seseorang yang telah diterima sebagai abdi negara (ASN) maka dapat dikategorikan masuk zona nyaman, dimana setiap bulan akan menerima gaji dengan besaran dan nominal tertentu sesuai dengan pangkat dan jabatan yang diembanya.
2. Adanya Uang Pensiun
Seseorang yang telah diterima menjadi ASN untamanya PNS maka secara otomatis akan mendapatkan tunjangan jaminan hari tua (pensiun) kendati sudah tidak aktif menjadi bekerja sebagai seorang ASN atau pensiunan.
3. Banyak Tunjangan
Selaian gaji yang melekat, seorang ASN juga akan mendapatkan tunjangan lainnya seperti tunjangan penghasilan (TPP), tunjangan anak istri, beras, THR, gaji ke-13, sertifikasi, tunjangan jabatan dan lainnya yang bisa didapatkan seorang ASN tergantung golongan dan jabatan yang diembannya.
4. Adanya kenaikan Gaji Berkala
Seorang yang menjadi seorang ASN sudah pasti akan menerima kenaikan gaji berkala setiap dua tahun sekali sehingga pendapatnya akan terus meningkat seiring lamanya pengabdian, belum bila ada kenaikan gaji dari kementrian keuangan.
5. Jenjang Karir Yang Jelas
Ketika seseorang menjadi ASN sudah pasti akan mendapatkan masa jenjang karir yang jelas baik secara kenaikan pangkat golongan atau karir lainnya yang mengikuti berdasarkan prestasi yang diraihnya.
6. Memiliki prestis Tersendiri
Ketika seseorang menjadi seorang ASN maka hal itu menjadi prestis tersendiri bagi seseorang tersebut baik dimata keluarga maupun masyarakat.
7. Asuransi Kesehatan
Ketika seseorang menjadi ASN secara otomatis akan mendapatkan asuransi kesehatan dengan terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan yang dikelola oleh pemerintah.
Dengan banyaknya keuntungan yang dimiliki oleh seorang ASN bisa saja hal itu yang membuat seseorang tertarik untuk mendapatkannya.
Salam ASN, Salam Pengabdian.
Bangka Selatan, 11 Agustus 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H