Apa yang anda ingat tentang musim panas?.
Saya masih ingat ketika Alm. Ayah (Pak Salamun) membuatkan saya layangan bapangan (besar) dari rangkaian bambu, tali dan kertas semen (wadah tempat semen).
Atau ketika Alm. Ayah saya menyerut bilah-bilah bambu agar sesuai (baik berat atau panjangnya) ketika dirangkai menjadi satu kesatuan menjadi layangan bapangan utuh.
Ketika dimainkan, tarikan layangan bapangan itu sangat berat namun tak menyurutkan niat untuk berhenti memainkannya setiap hari bersama dengan teman-teman.
Rasanya bangga ketika layangan bapangan itu bisa terbang tinggi, bahkan membuat lupa waktu karena asiknya bermain.
Hari ini ketika saya telah menjadi seorang Ayah, kenangan ketika musim panas itu muncul kembali dan seolah-olah mengajak untuk kembali melakukanya.
Ya, sudah hampir dua minggu ini di temapat tinggal kami tak lagi meneteskan air hujan, debu-debu berterbangan dan debit air sumur semakin hari semakin menyusut.
Ditengah cuaca terik yang menyengat itu angin berhembus sepoi-sepoi menggerakan pepohonan dan mengibaskan bendera merah putih yang telah dipasang warga untuk memperingati kemerdekaan bangsa kita dari penjajah.
Anak-anak kembali menggeber sepedanya atau berkerumun dibawah pohon, ada yang bermain tali karet, kelerang, engklek dan masak-masakan.
Rasanya saking asiknya bermain dengan teman-temanya, aktifitas itu tak berhenti jika tak dipanggil orangtuanya untuk mengingatkan telah masuk tengah hari.
Ketika sudah redup atau sekitar jam 14:00 WIB anak-anak itu kembali berkerumun kembali.
Kali ini yang dibawa beda, ditentangnya layangan untuk dimaikan bersama teman-temanya dan yang perempun juga begitu, kembali membawa tali karet atau pekakas mainan masakan untuk kembali dimainkan.
Aktfitas bermian itu membuat anak-anak di lingkungan rumah kami kembali berinteraksi dan larut dalam setiap permainan sehingga lupa dengan gadget.
Lalu circle permainan apa yang kembali dimainkan anak-anak ketika musim panas?.
1. Bermian Layang - Layang
Menjelang sore tiba, anak-anak di kampung kami sudah bersiap membawa layangan yang dimilikinya untuk dimainkan di lapangan bola, mereka membawa berbagi bentuk rupa layangan untuk diterbangkan dengan layangan milik teman-temannya.
2. Bermain Bola
Ketika musim panas, lapangan bola tak tergenang air sehingga hal itu dimanfaatkan anak-anak untuk bermain bola, biasanya permainan bola itu dilakukan setelah sholat asar hingga menjelang magrib.
 3. Bermain Kelereng
Setelah pulang sekolah anak-anak akan kembali berkumpul disalah satu rumah temanya yang biasanya agak teduh atau tempat yang terhalang pepohonan untuk bermain kelereng bersama.
4. Bermain Masak-Masakan
Setelah pulang sekolah mereka akan kembali berkumpul dan memainkan peran masing-masing untuk bermain masak-masakan, ada yang menggerus daun pepaya, memotong-motong daun atau seolah-olah meracik makanan.
 5. Bermain Lompat Tali
Kadang ketika anak-anak berkumpul dengan rekan-rekanya, mereka juga akan bermain lompat tali secara bergantian sesuai dengan level permainan yang dimainkan.
6. Bermain Gambar (Kartu)
Ketika pulang sekolah anak-anak kembali bermain bersama teman-temannya dan biasanya mereka membawa kartu bergambar dari rumah untuk dimainkan dengan teman-temannya.
Circle permainan anak yang kembali karena datangnya musim panas tersebut mampu membangkitkan kembali aktifitas kolektif anak dan menjeda gadget.
Salam bermain menyenangkan di musim panas.
Bangka Selatan, 5 Agustus 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H