"Dunia pendidikan tak lepas dari para pengajar alias guru, para pejuang tulus tanpa tanda jasa yang mencerdaskan kehidupan bangsa"
(Ki Hajar Dewantar)
Siang itu ketika akan bersiap melaksanakan shalat zuhur berjamaah di sekolah, hati ini tersentak kaget dengan sebuah foto yang dikirim oleh seorang guru dari SMA Negeri 7 Rejang Lebong.
Foto itu memperlihatkan kondisi yang menggetarkan jiwa, dalam foto itu terlihat seorang guru dengan mata kanan bermandikan darah sedang terbaring di sebuah kasur dorong rumah sakit.
Saking penasaran, setelah sholat zuhur saya bertanya tentang apa yang terjadi pada guru tersebut.
Ternyata foto tersebut menggambarkan sosok guru olahraga bernama Pak Zaharman berusia 58 tahun dari SMA Negeri 7 Rejang Lebong.
Pak Zaharman terbaring dengan kondisi seperti itu karena pengabdianya dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang guru.
Ya, guru mana yang ingin anak didiknya gagal?, guru mana yang ingin anak didiknya terjun pada hal-hal negatif?, guru mana yang ingin anak didiknya melenceng jauh dari norma-norma baik yang diyakini oleh masyarakat.
Pastinya tidak ada dan tidak mungkin ada, seorang guru diajarkan untuk peka terhadap hal-hal yang dilakukan siswa sehingga mampu mengarahkan siswa pada hal positif yang memberi manfaat untuk diri siswa.
Oleh karena itu ketika Pak Zaharman melihat seorang siswanya merokok di lingkungan sekolah, dengan nalar pendidik yang ada di hatinya, beliau menegur dan memperingatkan siswa untuk tidak melakukan hal itu.