Intinya financial freedom tidak dapat dilakukan ujug-ujug namun harus melalui beberapa tahap pendapatan hingga kemudian tidak lagi "pas-pasan" namun sudah melampaui kebutuhan pokok dan masih ada sisa setelah melewati kredit atau cicilan.
Pada saat itulah seseorang bisa melewati batasannya dan membuat perencanaan financial freedom pada kehidupannya.
Sangat realistis dan membumi apa yang beliau paparkan, sehingga semua orang bisa memahami financial freedom tak mudah dilakukan.
Tak mudah dilakukan bukan berarti tak bisa dilakukan.
Financial freedom adalah kondisi seseorang yang telah mapan dalam hal keuanganya sehingga mampu keluar dari masalah finasial dalam setiap keputusan yang berkaitan dengan uang.
Lalu perilaku apa yang bisa kita tularkan dalam kaitan mengenalkan financial freedom pada anak kita?
1. Berwirausaha
Setiap minggu Alm. Bapak selalu menyuruh saya untuk membeli bensin untuk dijual kembali dan ketika kelas 2 SMA, Alm. Bapak memberi modal untuk berjualan pulsa dan semenjak saat itu saya tak lagi minta uang saku kecuali untuk membayar SPP, bahkan ketika pertama kali merantau dan belum mendapat pekerjaan, 6 bulan pertama saya habisakan dengan berdagang pulsa dan bensin untuk memenuhi kebutuhan hidup saya yang masih sendiri kala itu.
2. Menabung
Ketika anak Saya telah kelas dua dan mulai diberi uang saku oleh Ibunya, maka pada saat itu saya membelikanya kencleng/celengan dimana setiap pagi ketika Ibunya memberi uang saku maka ada yang dimasukan ke dalam kencleng tersebut walaupun hanya 1000 rupiah, sehingga anak terbiasa menyisihkan uang sebelum mebelanjakanya.
3. Menjauhkan flexing