Mohon tunggu...
Agustian Deny Ardiansyah
Agustian Deny Ardiansyah Mohon Tunggu... Guru - Guru yang tinggal di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Setiap tulisan yang saya tulis dan memiliki nilai manfaat pada blog kompasiana ini, pahalanya saya berikan kepada Alm. Ayah saya (Bapak Salamun)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Rooftop Garden: Menjawab Isu Lingkungan dan Ketahanan Pangan Warga Perkotaan

25 Juli 2023   23:36 Diperbarui: 26 Juli 2023   17:18 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi iklim dan cuaca dunia sedang berubah, bulan juli yang harusnya masuk musim panas di Indonesia, namun masih sering terjadi hujan yang sangat lebat.

Bahkan dibeberapa daerah terjadi banjir di bulan juli, yang seharusnya terjadi pada bulan desember - januari karena puncak musim hujan.

Namun tidak, di musim yang seharusnya panas, dibeberapa daerah di Indonesia terjadi banjir, tak berbeda di Bandung, Jawa barat, dimana dalam beberapa hari terakhir suhunya turun di 15 derajat celcius.

Fenomena dunia lainnya adalah ketika terjadi hujan salju di Timur Tengah tepatnya Arab Saudi dan Afrika Selatan yang secara letak lintang harusnya sulit untuk terbentuk hujan salju.

Bukan hanya itu, rata-rata derajat panas dunia juga mengalami peningkatan, bahkan di Asia Negara terpanas adalah Myanmar dengan 45,5 derajat Celcius.

Data 10 Kota Dengan Suhu Terpanas di Asia/ https://databoks.katadata.co.id/
Data 10 Kota Dengan Suhu Terpanas di Asia/ https://databoks.katadata.co.id/

Lalu apa yang sebenarnya terjadi?, mungkinkah hal itu disebabkan oleh perubahan iklim?.

Entitas Dunia dalam beberapa tahun terakhir terus dan sedang memerangi perubahan iklim yang mengakibatkan perubahan cuaca yang tak menentu di berbagai belahan dunia.

Mulai dari menggunakan energi hijau (terbarukan) seperti panel surya, angin, air, gelombang dan panas bumi hingga kegiatan yang mengurangi emisi karbon, seperti menggunakan mobil listrik atau penghijauan.

Karena jika perubahan iklim tidak dicegah akan dapat merembet kemasalah lainnya, salah satunya adalah masalah pangan.

Hal itu karena tidak menentunya kondisi cuaca sehingga dapat memicu gagal panen.

Menurut data, penyumbang perubahan iklim terbesar adalah emisi karbon yang dihasilkan oleh kota-kota di dunia tak terkecuali Indonesia.

10 Negara Penghasil Emsi Karbon terbesar/https://www.cnbcindonesia.com/
10 Negara Penghasil Emsi Karbon terbesar/https://www.cnbcindonesia.com/

Lalu apa yang bisa kita perbuat untuk hal itu, utamanya warga perkotaan?.

Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh warga kota menurut hemat saya dalam menjawab isu lingkungan dan ketahanan pangan tersebut adalah dengan rofftop garden.

Rofftop garden merupakan cara membuat taman diperkotaan dengan memanfaatkan atap gedung  dan menananinya dengan berbagai tanaman baik tanaman hias, bunga, sayur atau buah.

Bahkan pemanfatan rofftop garden tersebut, juga bisa menjadi solusi dalam mengakali keterbatasan lahan di kota.

Lalu apa hubungan  rofftop garden dalam menjawab isu lingkungan dan ketahanan pangan bagi warga perkotaan?.

Isu Lingkungan:

1. Memproduksi Oksigen

Tanaman apapun itu yang ditanam kemudian hidup dan tumbuh pasti akan menghasilkan atau memproduksi oksigen dalam jumlah berapapun, sehingga ketika kita telah menanam satu saja tumbuhan kita telah ikut andil dalam menjaga kelangsungan kehidupan manusia dan lingkungan dengan menghasilkan oksigen.

2. Menyerap CO2 (Karbondioksida)

Sudah barang tentu setiap tanaman yang kita tanam pasti akan menyerap karbondioksida sebagai proses alaminya, maka karbodioksida yang terlepas akibat adanya aktifitas trasportasi (kendaran dan mobil) dan kegiatan industri dapat diserap oleh tanaman yang kita tanam pada  rofftop garden.

3. Mengurangi paparan Panas 

Kondisi suhu di perkotaan tak selalu sama dengan suhu yang dihasilkan oleh paparan matahari, bisa saja suhu yang kita rasakan akan lebih panas karena campuran deru mesin kendaraan atau aktifitas industri, dengan rofftop garden maka paparan panas yang dihasilkan bisa dikurangi dan membuat suhu menjadi lebih adem.

4. Meredam Getaran Suara (kebisingan)

Media tanam dan tanaman yang kita satu padukan pada rofftop garden memiliki fungsi alami untuk meredam getaran suara, sehingga dapat dipastikan dengan adanya Rofftop Garden di gedung atau rumah kita, getaran suara rendah yang berasal dari luar bisa diredam.

5. Memurnikan Udara

Selain dapat menghasilkan oksigen, rofftop garden juga dapat memurnikan udara yang kita hirup, dari polusi yang dihasilkan oleh aktifitas kendaraan dan industri.

6. Menyejukan pandangan

Dengan adanya tanaman hijau disekitar kita maka secara otomatis keteduhan, kesegeran dan nuansa alami akan hadir di sekitar kita sehingga pandangan kita akan tersa sejuk dan segar.

7. Habitat hewan penyerbuk

Rofftop garden yang bisa digunakan sebagai taman atau kebun dapat menarik hewan penyerbuk seperti serangga atau burung, sehingga mampu menjadi habitat baru bagi hewan tersebut dan menjaga keanekaragaman hayati di kota.

Isu Ketahanan Pangan:

 1. Dapat ditanami sayur 

Rofftop garden selain sebagai taman juga bisa dimanfaatkan sebagai kebun untuk menanam sayur seperti kangkung, kol, sawi, kubis, cabai atau tomat baik dengan sistem hidroponik, aeroponik atau vertikultur yang bila panen bisa digunakan sebagai sumber pangan bagi keluarga.

2. Dapat ditanami tanaman buah

Tanaman buah juga dapat ditanam pada rofftop garden dengan menggunakan sistem tabulampot sehingga bisa menambah asupan nutrisi bagi keluarga ketika sudah panen.

3. Menghemat uang belanja

Ketika kita mampu memproduksi sayur atau buah secara mandiri dalam kaitan pemenuhan kebutuhan makanan dan nutrisi, maka secara otomatis juga dapat menghemat uang belanja keluarga.

Salam Lestari.

Bangka Selatan, 25 Juli 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun