Menulis esai adalah salah satu syarat yang harus dilakukan oleh pendaftar pendidikan guru penggerak untuk menyelesaikan tahap pertama pendaftaran sebelum melakukan kirim berkas.
Esai tersebut biasanya merupakan kumpulan pertanyaan yang harus dijawab untuk mengukur motivasi, inovasi, cara memecahkan masalah, bimbingan dan pencapaian yang telah dilakukan oleh pendaftar selama mengabdi pada dunia pendidikan.
Selain itu, esai tersebut juga menjadi ajang untuk mengukur kemampaun pendaftar dalam menarasikan hal-hal yang telah dilalui kedalam bentuk tulis yang efektif dan efisien karena adanya pembatasan karakter pada setiap jawaban yang ditulis.
Banyak pendaftar mengatakan, salah satu yang paling sulit dalam mendaftar pendidikan guru penggerak adalah pada bagian esai, bahkan tak jarang seseorang urung mendaftar gara-gara tak selesai dalam menulis esai yang disediakan.
Oleh karena itu, Saya ingin berbagai pengalaman dalam menulis esai agar bisa lolos pada tahap pertama pendaftaran pendidikan guru penggerak.
Setiap orang pasti memiliki cara tersendiri sehingga tulisan yang dihasilkan sesuai dengan apa yang ingin ditulis dan menggambarkan kejadian yang sesungguhnya atas apa yang dialami.
Oleh karena itu dalam menulis esai pendaftaran pendidikan guru penggerak harus memperhatikan beberapa hal agar tulisan itu benar-benar bisa menggambarkan apa yang kita alami.
Ketika menuis esai, usahakan apa yang kita tulis adalah apa yang telah kita lakukan dan alami dalam kegiatan kita sehari-hari sebagai guru, jangan kita mengada-ada atau menulis lain dari apa yang telah kita lakukan, maka dalam tulisan yang kita buat gunakanlah kata "Saya" dan menunjukan waktu kejadian secara rinci seperti tahun atau bulan.
2. Jangan copy pasteÂ
Jangan sekali-kali ketika menulis esai pada pendaftaran pendidikan guru penggerak kita melakukan copy paste baik seluruh atau sebagain pada tulisan yang ditulis oleh orang lain baik yang ada di internet atau mengcopy tulisan guru lain yang telah lulus, karena akibatnya bisa sangat fatal karena kita dianggap plagiat oleh sistem atau dewan juri sehingga otomoatis kita gagal.
3. Luangkan waktu untuk menulis
Salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk benar-benar bisa menulis apa yang kita alami adalah suatu keheningan, karena antar pikiran dan pilihan kata haruslah singkron sehingga diperlukan waktu khusus untuk menulis esai tersebut, jangan ketika pikiran sedang gabut atau tidak tenang, oleh karena itu meluangkan waktu untuk menulis esai menjadi hal yang penting, seperti setelah subuh atau ketika perasaan kita sedang baik untuk menulis.
4. Tulisan harus rinci dan detail
Maksudnya adalah, tulisan yang kita tulis pada esai harus memuat waktu, tempat, kejadian, orang-orang yang terlibat dan masalah yang ada secara gamblang, sehingga tulisan itu benar-benar menarasikan kejadian yang telah kita alami.
5. Jangan berbelit-belitÂ
Tulisan yang kita tuangkan dalam esai jangan berbelit-belit atau berputar-putar serta menggunakan kalimat yang diulang-ulang sehingga tidak fokus pada kejadian yang kita alami, sehingga tulisan yang kita buat tidak bisa menyampaikan pesan yang kita harapkan.
Ketika menulis esai hal yang tak kalah penting kita perhatikan adalah tanda baca, baik titik (.) dan koma (,) sehingga tulisan yang kita tulis pada esai tidak menimbulkan tafsir lain dari apa yang ingin kita sampaikan.
7. Perhatikan Saltik (salah ketik)Â
Ketika menulis esai perhatikan kelengkapan kata agar tidak menjadi salah ketik dan dapat membuat pemaknaan tulisan yang kita tulis menjadi berubah misalny "mejadi", Sehinga, dan lainnya.
Dengan memperhatikan beberapa hal dalam menulis esai pada pendaftaran pendidikan guru penggerak sebelum mengirim berkas, semoga tulisan yang kita tulis pada esai dapat mengantarkan kita lulus pada seleksi tahap pertama pendaftaran pendidikan guru penggerak.
Bangka Selatan, 24 Juli 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H