Mohon tunggu...
Agustian Deny Ardiansyah
Agustian Deny Ardiansyah Mohon Tunggu... Guru - Guru yang tinggal di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Setiap tulisan yang saya tulis dan memiliki nilai manfaat pada blog kompasiana ini, pahalanya saya berikan kepada Alm. Ayah saya (Bapak Salamun)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Career Switch "Banting Stir" Sebelum Masa Pensiun, Bisa?

12 Juli 2023   17:30 Diperbarui: 15 Juli 2023   11:14 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mumpung Masih Muda Ayo Siapkan Masa Tuamu (Sumber:https://money.kompas.com/SHUTTERSTOCK/Khongtham)

Ketika rehat di kebun, seorang tetangga kebun mendekat dan ikut duduk bersama di bawah pondok.

Sambil menghisap rokok beliua berkata, "bisa untuk pensiun ini Pak Agus sawitnya".

Saya hanya mengaminkan atas ucapan beliau, masih lama untuk pensiun, setidaknya bila berkaca pada data dapodik masih 2052 nanti. Amin

Hobi berkebun itu muncul ketika covid 19 kemarin, ketika kegiatan belajar dari rumah.

Kadang di hari sabtu atau minggu iseng-iseng membersihkan kebun, lama-lama jadi keterusan hingga saat ini.

Maklum, tinggal jauh dari kota, terlebih desa trasmigrasi, kami akrab dengan hal-hal yang berbau mengolah tanah.

Itu seperti menjadi kewajiban kedua bila kita memiliki pekerjaan yang tetap, sebagai pengisi di hari libur.

Terlebih disini hanya lima hari kerja, sehingga waktu yang luang bisa kita manfaatkan untuk kegiatan lainnya.

Memang tidak pernah berfikir sampai sejauh itu, apalagi ke arah itu, pokoknya nanam saja, soal hasil serahkan kepada sang pencipta.

Pohon Sawit Umur 19 Bulan (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Pohon Sawit Umur 19 Bulan (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Namun juga tidak ada salahnya, dalam pribahasa dikata "siapa yang menabur pasti menuai, siapa yang menanam pasti memanen".

Jadi bila kita bisa memanen yang baik-baik kenapa tidak. Benar kan?

Memaknai kata pensiun yang di bilang beliau tadi, memang kita bekerja tidak akan selamnya, akan ada jeda berhenti (pensiun).

Entah kapan, namanya juga aparatur negara, kapan negara menginginkan kita harus siap, kapan cukup kita juga harus nurut.

Lalu apa yang bisa kita siapkan ketika kita tinggal di desa untuk menghadapi masa pensiun?

Bekal apa yang bisa kita lakukan atau bidang kegiatan apa yang bisa kita geluti?

1. Berkebun
Berkebun adalah salah satu langkah efektif yang bisa kita siapkan dari saat ini, dengan menabung serta menyisihkan penghasilan kita untuk merawat kebuh (pohon sawit/karet/lada/buah) bisa menjadi bekal ketika pensiun kelak.

2. Bertani
Bertani sama dengan berkebun, bisa kita siapkan jauh sebelum pensiun itu datang, biasa bertani identik dengan mengolah sawah/ menanam padi, bilapun tidak kita kelola sendiri, lahan sawh bisa kita sewakan sehingga kita masih bisa menikmati hasilnya.

3. Menanam Sayur
Sayur juga bisa mejadi bagian dari kegiatan setelah atau sebelum pensiun, karena biasanya masih bisa dikelola dengan waktu yang tidak lama terlebih untuk mengisi waktu-waktu luang kita.

4. Membuat kontrakan
Lahan desa setiap tahun tak mungkin bertambah, namun populasi semakin bayak, membuat rumah kontrakan juga bisa menjadi salah satu pilihan, terlebih di daerah trasmigrasi yang selalu ada orang datang dan pergi.

5. Bertoko (berjualan)
Bertoko adalah hal yang bisa kita lakukan sebelum pensiun datang, sehingga kita masih terus produktif dan menghasilkan ketika saat masa peniun telah tiba. 

Beberapa pilihan tersebut harus dilakukan sebelum masa pensiun datang, agar ketika masa pensiun itu tiba, kita bukan lagi baru memulai, namun sudah menjalankan.

Semoga ulasan ini memiliki nilai manfaat.

Career switch "Banting Stir" bukan dilakukan saat penaiun, namun harus dipersiapkan sebelum pensiun sehingga ketika masa pensiun datang banting stir itu bisa kita lakukan dengan mulus.

Tran Rias, 12 Juli 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun