Mohon tunggu...
Agustian Deny Ardiansyah
Agustian Deny Ardiansyah Mohon Tunggu... Guru - Guru yang tinggal di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Setiap tulisan yang saya tulis dan memiliki nilai manfaat pada blog kompasiana ini, pahalanya saya berikan kepada Alm. Ayah saya (Bapak Salamun)

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

3 Hal yang Wajib Diketahui Orangtua Terkait Pendidikan Anak, Apa Saja?

2 Juli 2023   19:28 Diperbarui: 3 Juli 2023   22:14 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Kecerian Keluarga (Sumber: Pixabay)

Ki Hajar Dewantara pada Tahun 1935 mengungkapkan, pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mengaitkan Tri Sentra Pendidikan yang di dalamnya berisi tentang peran orangtua, sekolah, dan anggota masyarakat.

Mengapa tidak hanya sekolah?, karena sekolah tidak dapat memberikan semua kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak (peserta didik), sehingga diperlukan keterlibatan bermakna dari peran orang tua dan anggota masyarakat.

Anggota masyarakat memang memiliki peran dalam mewujudkan ekosistem pendidikan yang baik, namun berbagai penelitian membuktikan bahwa keberasilan pendidikan anak paling besar dipengaruhi oleh keterlibatan orang tua.

Hal tersebut dikarenakan, keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak memiliki manfaat (1) medukung prestasi akademik; (2) dapat meningkatkan kehadiran di sekolah; (3) meningkatkan kesadaran tentang perilaku sehat; dan (4) meningkatkan perilaku positif pada anak/kedisiplinan.

Berbagai fakta tentang besarnya peran orang tua dalam pendidikan anak menunjukan, bahwa orang tua harus menjadi garda terdepan bersama - sama sekolah dan anggota masyarakat untuk menjadi agen of change dalam menyiapkan anak yang memiliki sikap kreatif, kritis, komunikatif, dan koloboratif.

Orang tua juga harus menjadi peneladan yang baik ditengah-tengah arus moderennitas dan kemajuan teknologi, agar anak tidak mudah terjerumus dalam hal negatif (narkoba, sek bebas, dan HIV/AIDS).

Situasi Indonesia dewasa ini terbalik adanya dari pemaparan di atas, dimana beberapa orang tua dan anggota masyarakat yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pengutan pendidikan anak, malah melakukan perilaku sebaliknya.

KOMNAS Perlindungan Anak bahkan menempelkan jargon Stop Kekerasan Anak karena banyaknya kasus terhadap anak.

Jargon tersebut memberi pantikan bagi kita (orang tua) harus memahami kembali peran kita terhadap tumbuh kembang anak baik dalam hal spiritual, sosial/sikap, dan pendidikan.

Pemahaman tersebut memiliki makna, orang tua harus senantiasa seimabang dalam memberikan pendidikan kepada anak.

Pendidikan yang menekankan diri (orang tua) harus menjadi peneledan sejati dengan tidak hanya memperlihatkan sikap positif dalam kehidupan sehari-hari dalam keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun