Mohon tunggu...
Agustian Deny Ardiansyah
Agustian Deny Ardiansyah Mohon Tunggu... Guru - Guru yang tinggal di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Setiap tulisan yang saya tulis dan memiliki nilai manfaat pada blog kompasiana ini, pahalanya saya berikan kepada Alm. Ayah saya (Bapak Salamun)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Stop Membuang Sampah Plastik Ke Laut dan Membakarnya, Recycle Aja

26 Juni 2023   18:34 Diperbarui: 6 Juli 2023   19:27 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apresiasi Bagi Para Juara Recycle Sampah Botol Plastik (Sumber: Dokumen Pribadi)

Ide ini muncul setelah lebaran, karena menumpuknya sampah botol plastik di rumah warga (wali murid). 

Ya, kebiasaan warga di sekitar lingkungan sekolah saat lebaran adalah membeli minuman kemasan (botol) dalam jumlah banyak.

Baik bersoda atau mineral untuk di suguhkan kepada tamu yang berkunjung untuk merayakan lebaran.

Setelah lebaran, masalah mulai muncul, karena biasanya warga membuang sampah botol plastik begitu saja.

Ada yang dibuang ke laut atau membakarnya bersama dengan sisa sampah lainnya, dibuang ke laut karena warga tinggal  di wilayah pesisir pantai.

Jelas bila sampah itu dibuang ke laut atau dibakar akan menyebabkan pencemaran lingkungan. 

Bahkan hari lingkungan  hidup  sedunia tahun 2023 ini mengambil tema  "Solusi Untuk Polusi Plastik".

Sedangkan bila kita membakar sampah plastik tersebut, asap dan jelaga pembakaran dapat menimbulkan masalah.

Selain menyebabkan bau menyengat, asap tersebut juga mengganggu kesehatan. 

Paling cepat pernapasan dan jangka panjang bisa saja masalah kanker.

Hal itu karena banyaknya zat berbahaya terurai saat plastik itu terbakar.

Seperti partikulat, dioxin, furan, gas rumah kaca, nitrogen oksida, sulfur oksida dan karbondioksida yang kemudian menyusup ke udara yang kita hirup

Asap dan jelaga yang dihasilkan dari membakar sampah plastik (Sumber: greenqueen.com.hk via idntimes.com) 
Asap dan jelaga yang dihasilkan dari membakar sampah plastik (Sumber: greenqueen.com.hk via idntimes.com) 
Residu juga bisa menyebabkan beberapa masalah seperti pencemaran tanah, air atau jika sampai termakan ternak akan membuat ternak sakit atau bahkan mati.

Jikapun hidup, dagingnya bisa mengakibatkan kontaminasi ketika di konsumsi manusia.

Sedang jika dibuang ke laut, sudah pasti mencemari dan mengganggu ekosiatem laut, terlebih sampah plastik sangat lama terurai. 

bisa juga mencemari pesisir karena sampah tersebut terbawa ombak ke pantai.

Olehkarena itu sampah plastik (botol minuman) dalam jumlah banyak itu harus dikelola, jangan berakhir di buang ke laut apalagi dibakar.

Konsep pengelolan sampah terdiri dari tiga, yaitu reus (menggunakan kembali), reduce (mengurangi) dan recycle (mendaur ulang).

Maka untuk memberikan edukasi dan pembelajaran pada murid, Saya meminta murid untuk merecycle sampah botol plastik tersebut.

Hal itu dilakukan dengan mengedukasi terlebih dahulu murid dengan memberikan pemahan tentang jenis-jenis sampah.

Yang pada prakteknya siswa diminta mencari satu jenis sampah yang telah dipaparkan dilingkungan sekolah dan mempresentasikannya di depan kelas.

Kemudian setelah siswa mengenal jenis sampah, Saya kembali memaparkan tentang pemanfatan dan bahaya sampah bila tidak diperlakukan sebagaimana mestinya (dibuang ke laut atau dibakar). 

Memberi Pemahaman Kepada Murid Tentang Pengelolan dan Bahaya Sampah (Sumber: Dokumen Pribadi)
Memberi Pemahaman Kepada Murid Tentang Pengelolan dan Bahaya Sampah (Sumber: Dokumen Pribadi)

Memberikan Contoh Pemanfaatan Sampah  (Sumber: Dokumen Pribadi)
Memberikan Contoh Pemanfaatan Sampah  (Sumber: Dokumen Pribadi)

Setelah memahami jenis dan pemanfatan sampah, Saya mengakomodir murid untuk memanfaatkan sampah plastik  "botol minuman" untuk  dikreasi murid menjadi barang bermanfaat.

Hal itu dilakukan dengan 1) membentuk kelompok, 2) memberikan tugas dengan menyiapkan alat dan bahan serta 3) memberikan panduan dalam merecycle botol plastik menjadi barang bermanfaat.

Ketika semua proses tersebut telah dilalui murid, akhirnya tibalah waktu merecyclel sampah botol plastik tersebut berdasarkan kreativitasnya masing-masing.

Ada yang membuat tempat pensil, pot bunga, membuat tempat koin, tempat sikat gigi atau membuat tirai dengan botol plastik yang telah disedikan murid. 

Kreatifitas Salah Satu Kelompok Murid Dalam Merecycle Sampah Botol Plastik (Sumber: Dokumen Pribadi)
Kreatifitas Salah Satu Kelompok Murid Dalam Merecycle Sampah Botol Plastik (Sumber: Dokumen Pribadi)

Kreatifitas Murid Dalam Merecycle Sampah Botol Plastik (Sumber: Dokumen Pribadi)
Kreatifitas Murid Dalam Merecycle Sampah Botol Plastik (Sumber: Dokumen Pribadi)

Hasil kreatifitas botol plastik buatan murid tersebut kemudian dipajang dan dinilai oleh guru prakarya dan senibudaya, dengan penilaian 1) kreatifitas, 2) kebermanfatan dan 3) kerapian hasil.

Akumulasi nilai dari guru prakarya dan senibudaya tersebut kemudian digunakan untuk menentukan juara I, II, dan III serta harapan I dan II.

Para juara kemudian diumumkan pada hari senin setelah upacara bendera  dengan disaksiakan oleh dewan guru serta murid lainnya.

Apresiasi Bagi Para Juara Recycle Sampah Botol Plastik (Sumber: Dokumen Pribadi)
Apresiasi Bagi Para Juara Recycle Sampah Botol Plastik (Sumber: Dokumen Pribadi)

Kegiatan merecycle sampah botol plastik yang ada di tempat tinggal murid, memberi  pembelajaran tentang pentingnya menjaga lingkungan alam dengan menjauhkan dampak buruk membuang sampah ke laut atau membakarnya. 

Silhakan isi dikolom komentar terkait kegiatan kawan-kawan yang berkaitan dengan pengelolaan sampah, terimaksih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun