Selain berjajar toko-toko baju dan pernak perniknya, saya juga melihat pelaku UMKM Â berjualan di sepanjang gang-gang di Malioboro.
Bahkan tak usah berdagang, cukup menyediakan lahan parkir di sekitar Malioboro cuan pasti datang.
Selain itu juga ada area ramah pejalan kaki yang istagramebel serta pelaku seni dan budaya yang  tak henti menyuguhkan pertunjukannya.
Itu Malioboro di Yogyakarta, ini cerita lain, ini cerita Malioboro di Kabupaten kami.
Orang menyebut Maliboro itu dengan dialek daerah, "Himpang Lime Habang", pernah dengar nama itu?.
Kalau belum yo kita kenal, Himpang Lime Habang saat ini adalah ikon wisata di Kabupaten kami, yaitu Kabupaten Bangka Selatan.
Dari orang tua, muda dan anak-anak sangat keranjingan datang ketempat itu.
Tiap bulan selalu ada kegiatan di Himpang Lime Habang, band, fashion show, kegiatan amal atau kegiatan lain yang membuatnya tak pernah sepi.
Himpang Lime Habang juga merupakan kawasan pendestrian yang istagramebel, karena setiap sudut dibuat sangat menarik dan ikonik.