Mohon tunggu...
Agustian Deny Ardiansyah
Agustian Deny Ardiansyah Mohon Tunggu... Guru - Guru yang tinggal di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Setiap tulisan yang saya tulis dan memiliki nilai manfaat pada blog kompasiana ini, pahalanya saya berikan kepada Alm. Ayah saya (Bapak Salamun)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengejar Mimpi : Seorang Wanita Yang Tak Pernah Menyerah Dengan Apapun (1)

16 Juni 2023   09:16 Diperbarui: 17 Juni 2023   21:19 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Perswahan Desa Rias (Sumber:Dokpri)

Salah satu yang menjadikan manusia begitu istimewa dari semua mahluk ciptaan Allah SWT adalah karena manusia dibekali dengan akal dan daya imajinasi yang disebut mimpi. 

Mimpi menghasilkan bentuk lain dari cita-cita sehingga manusia senantiasa terus berkembang dan menerobos keterbatasan dengan segala daya serta upaya untuk mencapai mimpinya.

Kita kenal satu nama yang berhasil membuat dunia tercengang dengan hasil temuanya. Dia adalah Thomas Alfa Edison, seorang peneliti yang tidak pernah berhenti bermimpi untuk menerangi dunia dengan hasil karyanya. 

Melalui percobaan begitu keras dan lama bahkan ribuan kali barulah Thomas Alfa Edison bisa mewujudkan mimpinya menciptakan bolam lampu. Lampu yang sampai sekarang masih bisa kita nikmati untuk menerangi di gulitanya malam.

Begitulah manusia, tidak akan berhenti berusaha sebelum mimpi-mimpinya menjadi nyata dan terwujud. Mimpi-mimpi yang tidak hanya diimpikan tapi dilakukan dengan kerja nyata. 

Waktu terus berlalu, tak terasa dia sekarang telah menemani hari-hariku sebagai seorang istri dan sekaligus ibu bagi anak-anaku.

Istri dan juga ibu yang selalu memiliki keinginan kuat dalam hatinya untuk mewujudkan setiap mimpi-mimpinya menjadi kenyataan.

Pagi itu angin berhembus pelan dengan rona samar-samar karena kabut tak henti menutupi jalinan udara hingga mengaburkan pandangan. 

Nan jauh disana, diufuk timur, matahari mulai merangkak naik menuju peraduan. Cahaya keemasan yang dipancarkannya mempercantik pemandangan alam nan asri. 

Hamparan sawah dan perkebunan yang membentang luas serta sungai yang mengalir tenang menjadi bagian tak terpisahkan dari lukisan mengagumkan sang pencipta Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun