Mohon tunggu...
Nur Laili Rahmawati
Nur Laili Rahmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru / Penulis

build your world by writing, then you will find miracles

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Antara Pagi dan Rindu

11 September 2024   07:41 Diperbarui: 11 September 2024   07:41 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di batas pagi yang masih malu-malu,
Matahari mengintip di balik semburat kabut biru.
Angin sejuk perlahan mengusap wajah,
Namun rinduku, lebih tajam dari segala bentuk resah.


Burung-burung bernyanyi, mengisi sependar sunyi,
Namun tak satu nadapun yang mampu menandingi,
Rindu yang bergetar diantara dalam hati,
Menunggu kau hadir menghiasi di setiap tepi.


Setiap sinar yang jatuh perlahan ke bumi,
Adalah pesan cinta yang seakan tak bertepi.
Sebab di setiap fajar yang terus menyala,
Namamu terukir di helaan napas udara.


Pagi memang indah, tenang dan kian merangkul,
Namun tanpa hadirmu, ia terasa hampa dan murung.
Rindu ini mengalir lembut, seakan tak terbendung,
Menantimu, seperti embun menanti mentari yang tersipu di ujung daun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun