Sepenggal rindu yang pernah kau tawarkan
Menjelajah cakrawala malam bertaburkan angan angan
Menelusup mesra sembari mengusap sendu dedaunan
Merangkai rasa yang pernah menjadi segumpal impian
Kini ketika air mata yang hanya mampu berbicara
Mengawal sebaris resah kala lidahku kelu tak terasa
Mengusik kenangan yang selalu terbayangi oleh fatamorgana
Hingga kabut yang menambah pekatnya malam tak mampu memendarkan rasa
Aku terpaku dalam diam dan bisu
Berharap kau mengingat kenangan yang terserak menunggu rindu
Rindu yang tak terungkat meski kini perlahan mulai berlalu
Menyisakan sesak dan resah yang kian menjadi candu
Dalam sendiri yang kian lelah
Merangkum bayang dalam setiap jejak langkah
Berharap dirimu berpaling kepadaku meski hanya sekedar singgah
Karena akulah tempat ternyamanmu untuk kembali laksana sebuah rumah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H