Pernah kurasa resah yang kian membuncah
Mengurai sendu dalam rasa yang semakin lemah
Luruh dalam sependar rindu yang mengawal kisah
Hingga pagiku semakin menawan sebentuk gundah
Â
Aku terpaku dan terdiam tanpa rasa
Ketika perlahan hadirmu membasuh luka
Mengusik fatamorgana menjadi sepenggal lara
Menyibak tirai sendu dipagi yang kembali mengulik asa
Â
Tahukah kamu tau sang mentari
Aku cemburu pada wangi embun yang menghiasi pagi
Yang hadirnya mampu menawarkan beningnya warna yang suci
Aku juga cemburu pada desiran sang bayuÂ
Yang hembusannya dapat melintasi segenap ruang waktu
Â
Jika rinduku memerlukan aksara dalam seuntai kalimat
Bagaimana aku mampu menyematkan namamu kala lidahku tersesat
Jika rinduku hanya serupa bayangan bisu yang kian penat
Seulas tanya kembali hadir apakah kisahku berakhir dan menjadi tamat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H