Mohon tunggu...
Nur Laili Rahmawati
Nur Laili Rahmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru / Penulis

build your world by writing, then you will find miracles

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merajut Asa dalam Sinar Rembulan yang Kian Berpendar

5 Desember 2022   21:29 Diperbarui: 5 Desember 2022   21:31 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika malam perlahan turun

Menyisakan pekat yang kian menggulung

Hingga redupnya cahaya rembulan

Perlahan mencairkan kelabunya malam yang mencekam

Hembusan angin malam yang kian mesra

Seakan menjadi saksi bisu kerinduan di puncak rasa

Dinginnya malam yang semakin menjeratku dalam tali cahaya

Mengurai sebentuk rasa yang pernah mengisi titik terdalam di relung jiwa

Rembulan yang kian merajai malam

Seakan semakin tersungkur dalam kesunyian yang kian mencekam

Ku tenggelam dan semakin meringkuk sepi

Disudur ruang yang kian lapuk merangkai rindu yang terserak tanpa permisi

Rembulan 

Bolehkan ku tawar senyummu agar aku tidak lagi mengeluh

Kala sebongkah rasa yang kupunya terasa semakin rapuh

Dari balik bibir tipis kuhanya mampu mendesah

Ketika bathinku berontak karena berhiaskan resah

Melebur diri dalam sunyi yang kurasa semakin gelisah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun