Ketika malam perlahan turun
Menyisakan pekat yang kian menggulung
Hingga redupnya cahaya rembulan
Perlahan mencairkan kelabunya malam yang mencekam
Hembusan angin malam yang kian mesra
Seakan menjadi saksi bisu kerinduan di puncak rasa
Dinginnya malam yang semakin menjeratku dalam tali cahaya
Mengurai sebentuk rasa yang pernah mengisi titik terdalam di relung jiwa
Rembulan yang kian merajai malam
Seakan semakin tersungkur dalam kesunyian yang kian mencekam
Ku tenggelam dan semakin meringkuk sepi
Disudur ruang yang kian lapuk merangkai rindu yang terserak tanpa permisi
RembulanÂ
Bolehkan ku tawar senyummu agar aku tidak lagi mengeluh
Kala sebongkah rasa yang kupunya terasa semakin rapuh
Dari balik bibir tipis kuhanya mampu mendesah
Ketika bathinku berontak karena berhiaskan resah
Melebur diri dalam sunyi yang kurasa semakin gelisah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H