Dahulu hadirmu selaksa mentari
Menawan dalam bias cahaya yang terpatri
Kini adamu hanyalah selaksa sendu
Dalam sepenggal asa yang tercipta kumencoba berdamai dengan derita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!