Mohon tunggu...
Nukee Sha
Nukee Sha Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Baru

Penulis pemula, diharapkan dapat memberikan ide ide cemerlang, semoga bermanfaat dan salam kenal..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Fatherless, Peran Ayah dalam Pola Asuh Anak Bagaimana Islam Menyikapinya?

30 Juli 2024   22:37 Diperbarui: 30 Juli 2024   22:42 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin telinga kita akrab dengan anak/balita yang viral di sosial media berkat tingkah lucu dan kecerdasan mereka, yang membuktikan bahwa orangtua sukses dalam pola asuh. Seperti contohnya "Kenneth" atau yang biasa dipanggil Kenkulus seorang bayi di usianya yang belum genap dua tahun,ia mampu menghafal nama-nama organ manusia, berkomunikasi singkat dengan bahasa Inggris. Ia mampu manghafal rumus matematika integral dan kalkulus. Selain itu balita viral lainnya yaitu "Abe cekut" tingkah polos dan lucunya benar-benar mengibur banyak orang, bagaimana sikap Abe yakni kebanyakan balita biasanya takut bertemu dengan orang asing. Namun berbeda dengan Abe yang berumur dua tahun mampu berkomunikasi dengan banyak orang di khaylak ramai dan umum, tentu bukanlah hal mudah, Kecerdasan dan kehebatan tersebut tentunya tak lepas dari ajaran dan didikan kedua orang tuanya. Keren..

Fatherless dalam POV Islam

Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak sangatlah penting sebagaimana diperintahkan Allah dalam QS. Luqman (Dies, 2021). Pendidikan dan nasehat Luqman kepada anak-anaknya tercatat dalam QS. Luqman mengandung nasehat untuk tidak menyekutukan Allah, berbakti kepada orang tua, berbuat baik kepada sesama manusia, perintah untuk selalu berdoa serta nasehat untuk rendah hati dan hidup sederhana.

Beberapa penelitian menemukan bahwa peran ayah dalam membesarkan anak berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, hal ini tercermin dalam menunjang masa dewasa anak (Sari, Indah, 2020). Peran ayah dalam keluarga dapat dilihat bagaimana ayah mampu. menangani tugas dan tanggung jawab dalam keluarga. Hal ini dikarenakan ayah adalah orang yang paling tinggi dalam keluarga. Ayah merupakan kepala keluarga yang merupakan figur penanggung jawab dalam keluarga (Helmawati, 2014).

 Peran ayah dalam perspektif Islam semakin diperkuat dengan hadis berikut: 

Dari Abu Hurairah RA, bersabda: Nabi Muhammad SAW bersabda Dari Abu Hurairah RA, berkata: Nabi Muhammad SAW bersabda: "Setiap anak yang dilahirkan adalah dalam keadaan suci, maka orangtuanya lah yang membuat anak menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi" (Sahih Bukhari, No 1401).

Berdasarkan Hadits disebutkan bahwa dalam sudut pandang Islam, peran utama ayah adalah mendidik anak. Hadits di atas menegaskan bahwa amanah dan tanggung jawab pendidikan anak tetap berada di tangan orang tua bukan hanya memihak salah satunya. Pengasuhan anak merupakan bagian dari pendidikan yang diberikan orang tua kepada anaknya. Rasulullah menegaskan bahwa mengasuh anak merupakan bagian dari amal shaleh yang wajib dilakukan ayah terhadap keluarganya (Dies, 2021). Dalam Islam, peranan ayah dijelaskan dalam Al-Quran, beberapa tokoh yang disebutkan dalam Al-Quran adalah Nabi Ibrahim, Nabi Luqman, Nabi Nuh dan Nabi Yaqub.

Baik ayah maupun ibu berperan penting dalam pengasuhan anak. Keduanya harus memiliki kesadaran dan keinginan untuk dapat memahami perasaan anak. Orang tua dapat memberikan dukungan positif, mampu menjadi sosok panutan, dan menjalin komunikasi yang baik dengan anak. Dukungan dan perhatian orang tua pada anak dengan tepat, dapat membangun kepercayaan diri serta membantunya berproses menjadi manusia seutuhnya.

Autor : -NukeeSha-

Dies, T. & K. (2021). Peran Ayah dalam Pendidikan Anak Perspektif Islam. Journal Riset Pendidikan Guru PAUD, 1(2).

Ashari, Y. (2017). Fatherless in Indonesia and it's Impact or Children's Psychological Development. Jurnal Psikoislamika, 15(1), 35-40 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun