Mohon tunggu...
Nuke AmeliaFirdasari
Nuke AmeliaFirdasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Rasulullah dalam Perkembangan Agama Islam

9 Mei 2022   19:00 Diperbarui: 20 Mei 2022   14:06 1529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masyarakat Arab sebelum mengetahui Agama islam dikenal sebagai masyarakat jahiliyah meyakini nilai-nilai berhala, perbudakan, diskriminasi, permusuhan, dan ketidakadial. Melalui dakwah rahasia (bi al-sirri) dan dakwah secara terbuka(bi al-jahri), Nabi Muhammad membebaskan umat manusia dengan mendidik mereka.

Peradaban Arab Saudi dimulai dengan pendudukan wilayah tersebut oleh Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Hajar, istri Nabi Ibrahim menempati wilayah tersebut. Pada saat itu keadaan Arab Saudi makmur dan kaya raya. Allah Swt. Berfirman dalam Surah Ibrahim ayat 35 yang Artinya: 

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. 

Mekah adalah tempat suci. karena kesuciannya dan kewajiban untuk menghormatinya, dia dinamai Tanah Haram, yang mencegah pertumpahan darah, kecemasan dan penganiayaan di daerah itu, baik terhadap manusia, hewan, dan tumbuh tumbuhan. 

Peradaban dunia menjelang lahirnya Islam sudah menyimpang jauh menurut ketentuan ajaran Allah Swt. Peradaban Arab saat itu mempunyai corak, yaitu bobroknya moralitas bahkan sama sekali tidak mencerminkan budaya yang positif, sehingga akibatnya  peradaban Arab saat itu diklaim menjadi peradaban Jahiliah. 

Jahiliah mempunyai makna jahil (bodoh) khususnya pada hal moralitas, yaitu kebiasaan-kebiasaan pergaulan antar sesama, saat itu antar kabilah saling bermusuhan untuk saling berebut kekuasaan. Demikian pula hak- hak asasi manusia khususnya wanita, serta kalangan lemah tidak pernah ada, yang kuat memperdaya yang lemah, yang kaya memperdaya yang miskin serta seterusnya. Sebaliknya dalam perihal kemajuan budaya kebendaan, sesungguhnya rakyat Arab mempunyai budaya yang tidak mengecewakan sesuai ukuran zamannya. Dengan demikian, Jahiliah khususnya diperuntukkan dalam hal moralitas dan teologi.

Dalam situasi dan kondisi peradaban dunia yang semacam itulah Nabi Muhammad SAW diutus Allah untuk membawa kepercayaan agama Islam dengan menjunjung tinggi peradaban bermoral.

Riwayat Hidup Nabi Muhammad SAW

Dalam beberapa Sirah Nabawiyah disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW lahir di Kota Mekah pada 12 Rabiul Awwal tahun Gajah bertepatan dengan tahun 570 Masehi. Nabi Muhammad lahir dari orang tua bernama Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahab. Abdullah merupakan seorang saudagar yang sering bepergian ke Negeri Syam. Akan tetapi Abdullah meninggal dunia saat Aminah mengandung Nabi Muhammad yang baru berusia 2 bulan. Setelah itu, Nabi Muhammad pun lahir tanpa didampingi oleh sang ayah.

Setelah lahir, Nabi Muhammad diserahkan pada Halimah Sa'diah untuk disusukan. Zaman dulu masyarakat Arab memiliki kebiasaan menyusukan anak-anak mereka kepada perempuan desa. Hal ini bertujuan agar anak-anaknya tumbuh dilingkungan pedesaan yang udaranya masih bersih. Nabi Muhammad pun tinggal bersama ibu susunya di dusun Bani Sa'ad selama empat tahun.

Pada usia 6 tahun sang ibu wafat. Kemudian Nabi Muhammad SAW dirawat oleh kakeknya dari pihak ayah yaitu Abdul Mutalib. Selang dua tahun, sang kakek pun wafat. Sejak saat itu Nabi Muhammad SAW dirawat oleh pamannya bernama Abu Thalib yang merupakan salah satu petinggi dari keluarga Bani Hasyim. Nabi Muhammad SAW pun sering ikut berdagang ke Syam bersama pamannya.

Ketika tumbuh dewasa, Nabi Muhammad SAW menikah dengan Siti Khadijah. Siti Khadijah merupakan wanita terpandang, cantik dan berasal dari golongan orang berada di Arab. Nabi Muhammad menikah saat berusia 25 tahun. Sedangkan Khadijah saat itu berusia 40 tahun. Di usia 40 tahun Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu pertama. Setelah mendapat wahyu dari Allah SWT, Nabi Muhammad SAW pun mulai melakukan dakwah. Pada awalnya, dakwah yang disampaikan dengan cara bersembunyi-sembunyi, hingga turun nya wahyu yang memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk melakukan dakwah secara terang-terangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun