"Eh, masa? Ya ampun! Aku salah baca dong berarti. Ha-ha-ha!" Si gadis berjaket kulit itu ikut terbahak. Dari gaya dan wajahnya yang putih bersih terlihat jelas ia sedang salah tingkah menahan malu.Â
"Gimana, Kak? Masih mau beli roti pandannya 'kan? Kami selalu berkomitmen hanya menjual roti yang fresh from the oven, lho, Kak!" ujar Eli setengah meledek si gadis.Â
Si gadis cepat-cepat mengangguk, "Hmm, tapi dua bungkus aja, ya. Soalnya saya mau roti beef bolognese juga he-he." Gadis itu rupanya sudah paham roti andalan di toko roti milik Eli. Tak menunggu lama ia sudah berdiri lagi di antara jajaran rak kayu berpelitur cokelat tua di ruangan itu.[*]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H