Mohon tunggu...
Nurhasanah
Nurhasanah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mengungkapkan apa yang tak dapat dikatakan oleh lisan :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

T&T

7 Oktober 2014   03:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:07 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

seharusnya ini tak terjadi. karena dirasa sudah cukup dengan masa-masa membingungkan itu. tapi nyatanya hal ini terjadi lagi, saat aku merasa semua baik-baik saja, saat aku merasa bahwa hatiku kini netral, bahwa aku telah sembuh. dan caaaaaaaaaaaaannnn itu semua hanya omong kosong belaka, semua hanya khayalan, angan-angan dalam  duniaku.

aku masih belum tau bagaimana menetralisir keadaan ini. hanya satu yang bisa kulakukan adalah bersikap biasa, jangan menunjukkan keganjalan dalam hatiku. jelas, itu akan berakibat fatal. aku akan kehilangan lagi, bahkan mungkin itu akan lebih sakit dari luka sebelumnya. sekarang aku hanya perlu bersikap tenang, setenang saat aku menatap matanya, setenang saat aku di sampingnya. ya, seperti itu. walau di sisi lain, aku harus menjaga hati itu. jangan sampai melukainya. ya, aku pasti bisa menjaganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun