Mohon tunggu...
Nuha Wachidaa
Nuha Wachidaa Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pembelajar

Prestasi adalah sebuah proses

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perihal Patah Hati

15 Maret 2020   10:48 Diperbarui: 15 Maret 2020   10:49 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan patah, aku sadar bahwa banyak cerita yang menjadi kenangan. Banyak tawa yang ternyata telah dihabiskan bersama. Banyak cinta yang telah tumbuh, mengakar di setiap mata memandang dunia sekitar.

Dengan patah, aku belajar untuk menghargai setiap waktu yang diupayakan, setiap perhatian yang seharusnya tak diabaikan, setiap kalimat manis yang diucapkan dari hati yang tulus.

Barangkali kehilangan memang episode kehidupan yang sangat memilukan. Merasa memiliki, padahal diri sendiri pun tak bisa dimiliki. Jika aku saja bukan milikku, bagaimana bisa aku menahanmu untuk tetap tinggal. Mungkin, kamu memang sudah menemukan rumah yang baru.

Perihal patah hati, biarkan waktu yang akan mengobati semua luka ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun