Dengan patah, aku sadar bahwa banyak cerita yang menjadi kenangan. Banyak tawa yang ternyata telah dihabiskan bersama. Banyak cinta yang telah tumbuh, mengakar di setiap mata memandang dunia sekitar.
Dengan patah, aku belajar untuk menghargai setiap waktu yang diupayakan, setiap perhatian yang seharusnya tak diabaikan, setiap kalimat manis yang diucapkan dari hati yang tulus.
Barangkali kehilangan memang episode kehidupan yang sangat memilukan. Merasa memiliki, padahal diri sendiri pun tak bisa dimiliki. Jika aku saja bukan milikku, bagaimana bisa aku menahanmu untuk tetap tinggal. Mungkin, kamu memang sudah menemukan rumah yang baru.
Perihal patah hati, biarkan waktu yang akan mengobati semua luka ini.