Terima kasih telah hadir bagai kartika, meski lindap binarnya. Menjadikan niraksaraku bagai ranah, tak tersisa. Sekejap berubah seolah mahir berkata-kata.
Entah sampai berapa lama kita tetap mengungkung senyum. Selustrum? Atau jangan-jangan semilenium? Kita seharusnya diberi kehormatan karena kampiun meninggi gengsi. Mengapa kita bisa bebal begini?
Kita hanya sedang menjerat apa yang tak kasat. Kita hanya sedang mengikis apa yang sebetulnya telah habis. Kita hanya sedang mengusir paksa sesuatu yang telah mengangkasa.
Namun tak apa,
biarkan kita menjadi dua yang keras kepala,
jauh bagai lunar dan bentala.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI